Asifa mengayuh sepedanya dengan cepat. Mendung menggantung semakin pekat. Siap untuk menjatuhkan tetesan air hujan untuk membasahi bumi. Namun, kecepatan Asifa mengayuh sepeda di kalahkan oleh hujan yang datang menderu. Terpaksa ia membelokan arah jalan menuju pulang, ke arah kebun. Asifa meletakan sepeda di bawah pondok, lalu ia menaiki anak tangga dengan baju yang sudah basah kuyup. Ia bersyukur, karena ponselnya tertinggal di rumah. Andai ia bawa, pasti akan basah kena hujan juga. Asifa mencari kunci pondok, ditempat rahasia yang hanya diketahui oleh anggota keluarga saja. Dibuka kunci pondok, lalu ia masuk, dan menutup pintu. Dinyalakan lampu di dalam pondok yang terasa gelap. Asifa mencari sarung, dan handuk. Ia tidak mungkin membiarkan tubuhnya terbungkus pakaian yang basah kuyu