Setelah hujan reda, mereka kembali ke rumah. Tapi, tidak bersamaan. Asifa pulang lebih dulu, dan harus mengenakan pakaiannya yang masih basah. Aska mematikan api tungku dulu, baru menyusul Asifa pulang. "Kehujanan?" Tanya Cantika yang menunggu di ambang pintu teras samping. "Assalamuallaikum, Amma." "Walaikum salam." "Maaf, Amma. Aku pulang terlalu sore, kehujanan, jadi berteduh dulu. Pakaianku basah.... " "Cepat mandi dengan air hangat, nanti kamu masuk angin." "Iya, Amma. Amma tidak masuk?" "Abangmu belum pulang, Amma cemas dia kehujanan, terus diarenya pasti kambuh. Kalau dia kena diare di jalan bagainama?" "Bagaimana, Amma." "Ya, itu." Suara motor Aska membuat dua orang wanita itu melongok ke arah halaman. "Alhamdulillah, itu dia datang." "Iya, Amma. Aku ke kamar dulu," pam