Senioritas

1080 Kata

Malam menjadi waktu istirahat bagi sebagian orang. Melimpahkan segala lelah aktivitas di siang hari. Bunyi suara pintu terdengar di salah satu apartement. Si pemilik berjalan gontai memasuki hunian hasil jerih payahnya. Walau punya rumah sekalipun. Kadang orang memiliki tempat singgah kedua yang lebih dekat dengan tempat kerja. Begitupun Raga. Ia memilih apartemen ini sebagai tempat singgah sementara. "Astaga!" pekik seorang gadis menyadari kehadiran seseorang. "Sera? Kamu di sini?" ucap Raga. Tak menyurutkan keterkejutan akibat pekikan Sera tadi. "Haaah! Ternyata Paman. Aku kaget tau!" Raga hanya terkekeh, ia mendudukan dirinya di sofa setelah menyampirkan jas. "Memangnya siapa lagi yang bisa masuk sini?" Raga menyingsingkan lengan kemeja. "Ngomong-ngomong ngapain kamu di sini? Nanti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN