Sekarang Salsabila tengah berada di ruang Pak Erwin. Perasaannya tidak tentu arah apalagi saat mendapati laki-laki paruh baya tengah duduk disamping Viola. Siapa laki-laki tersebut? Tanpa bertanya sekalipun, Salsabila sudah bisa menebaknya. Laki-laki itu adalah ayah Viola. Mereka berdua menatap Salsabila seperti pelaku sebuah kejahatan. Padahal Salsabila tidak melakukan kesalahan apa-apa.
Jantung Salsabila berdetak dengan cepat. Apalagi Viola terkesan membuat keadaan semakin rumit. Ia semakin menyudutkan Salsabila.
"Pak, saya tidak meniru punya Viola." Salsabila mengatakan yang sebenarnya. Tapi kenapa Pak Erwin tidak kunjung percaya kepada dirinya.
"Terus kamu kira anak saya yang niru punya kamu?" Ayah Viola menatap Salsabila dengan penuh intimidasi.
"Bu-bukan begitu, Pak." Suara Salsa
