BAB 21

1530 Kata

“Jangan sakiti dia.” Sacha membuka ke dua matanya. Suara itu kembali hadir dan kembali mengusik ketenangan tidurnya. Lelaki itu mengusap wajahnya frustasi, menyenderkan kepalanya pada senderan kursi kerja miliknya. Selama satu malam penuh, lelaki itu tidak tidur bersama Lia. Dia tidak peduli jika nanti istrinya itu akan mencarinya kemana-mana. Sacha melihat jam di ponselnya, ternyata sudah menunjukkan pukul tujuh, dia yakin Lia sudah bangun dan sedang menyiapkan sarapan untuknya. Sacha mencuci muka di kamar mandi yang ada di dalam ruang kerjanya sebelum keluar dari dalam sana. *** Rutinitas setiap pagi seorang istri selalu Lia lakukan dengan baik. penuh cinta dan kasih, andai saja dia belum menyerahkan kesuciannya, mungkin saat ini dia sudah berangkat kuliah tanpa mempedulikan perut s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN