Sesampainya di rumah, raut wajah Sacha masih terlihat masam. Lia yang tidak tahu apa-apa pun masih setia mengekor di belakang suaminya. Perubahan sikap Sacha yang mendadak membuatnya tidak tahu harus berbuat apa. “Mas, kamu kenapa sih? Aku salah apa?” Lia mencoba menghadang tubuh suaminya, namun tidak kunjung berhasil. “Mas! Kalo aku ada salah minta maaf.” Gadis itu mencekal pergelangan tangan suaminya dan berhasil membuat langkah Sacha terhenti. “Kamu masih tanya kesalahan kamu di mana?” Sacha memelototkan matanya di depan Lia. “Ya karna aku nggak tau kesalahan aku di mana. Mas dateng jemput aku dalam keadaan mood seperti ini.” “Saya seperti ini juga gara-gara kamu Lia!” Lia mengerutkan keningnya bingung. Mengapa karena dirinya, begitulah sang hati berkata. “Kenapa jadi salah a