Bab 22. Penyusup Nakal

1061 Kata

Pengecekan kamar yang rutin dilakukan Elthan tiap hari, menjadi ketakutan Inah. Saat ini, pembantu itu hanya mampu menggigit jari karena Elthan terlihat mencurigai keadaan kamar. "Ayah ...." Hara memanggilnya dengan lembut. "Kenapa?" "Apa ada yang masuk?" ucap Elthan kepada Inah, saat dirinya sedang memeriksa jendela. "Gak ada Pak, dari tadi saya masih menjaga di kamar," balas Inah. Berusaha untuk tidak menunjukkan ketegangan wajahnya. "Baiklah ... ayah mau keluar negeri beberapa hari ini. Mochi ayah gak boleh sedih lagi. Ada yang mau dititipkan selain makanan manis itu?" Elthan mencuil hidung merah putrinya. Pandangan teduh Hara tidak pernah bosan ditatap. "Ayah ... kenapa harus malam-malam begini?" Suara Hara melemah. Selalu khawatir di saat sang ayah berpergian. "Sebenarnya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN