Malam hari. Sean pulang dalam kondisi lelah berat. Ya, seberat pikiran yang ia jinjing sendiri. Pandangannya terlemahkan dengan sosok dua perempuan di atas ranjang. "Mas Sean ...." Hara segera melepas anaknya yang sudah kenyang menyusu. Kini, bayi itu sudah tertidur pulas. Waktunya Hara berganti peran menjadi istri. Sean benar-benar tidak memiliki gairah, untuk tersenyum saja ia harus memaksakan diri. Hara yang kelimpungan mencairkan suasana, bingung harus berbuat apa. Secanggung ini mereka sekarang, padahal dulu saling gila bersama. "Bayi kita belum dinamakan. Mas ada rekomendasi, atau mau menambahkan nama yang sebelumnya Mas sudah rencanakan?" ujar Hara. "Kamu saja Hara. Mas gak ada ide untuk nama perempuan," balas Sean, berhasil memudarkan senyuman Hara. Kini, pria itu sudah ber