"Terimakasih Pa." Kata-kata itulah yang Damar ucapkan usai Ayahnya keluar dari pengambilan darah sama seperti dirinya. Wajah Ayahnya yang sudah menginjak angka 60an tersebut terlihat pucat namun Ayahnya tetaplah seorang Darma Kusuma yang tidak akan pernah goyah hanya karena hal kecil bernama donor darah. Darma yang sangat jarang berbicara dengan putra bungsunya tersebut hanya tersenyum kecil sembari menepuk bahu Damar dengan kuat. "Kenapa harus berterimakasih, Papa melakukannya demi calon mantu Papa. Meskipun Papa agak tidak suka dengan background wanita pilihanmu yang punya ayah agak sinting, tapi tetap saja kebahagiaanmu adalah yang utama untuk Papa, apalagi Papa tinggal punya kamu setelah Danu pergi." Orangtua mana yang tidak ingin memberikan semua hal terbaik untuk putranya, Darma