"Singkat saja. Jadilah menantu Ibu Ida Kusuma Prawira maka aku akan memenuhi apa permintaanmu, dokter Batari!" Ada banyak hal yang aku perkirakan akan menjadi permintaan Kapten Damar, seperti memintaku menjadi asisten yang bisa disuruh-surunhnya sesuka hati, atau malah dia meminta tolong mencarikan barang yang sulit untuk ditemukan, aku sudah mempersiapkan diri untuk permintaan tidak masuk akalnya, tapi nyatanya imajinasiku kurang jauh. Bukan hanya sekedar disuruh-suruh sementara waktu, tapi langsung di todong untuk menjadi mantunya Bu Ida. Aku menatap Kapten Damar dengan seksama, memperhatikan pupil matanya dengan benar, bukan tidak mungkin jika Kapten Damar tengah demam hingga melantur, aku mencari tanda-tanda vital ketidakwarasannya tapi nihil. Pria di hadapanku tampak normal, wara