“InshaaAllah, Li.” “Harus dong Kak, kan Kak Deni sekarang hidup sama Lia. Masa ngga bahagia?” “Bahagia Li, sangat.” Lia tersenyum seraya memiringkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, membuat sang suami tersenyum lebar. “Lia sayang banget tau sama Kak Deni,” lirih Lia, begitu tulus terdengar. Deni bahkan sampai tertegun saat kalimat sederhana itu terasa merasuk ke jiwanya, menyelimuti hangat hatinya. “Aku juga sayang banget sama kamu, Li ….” “Kak Deni bilang, Kak Sherry itu anaknya istri pertama Papa Dzaki. Emang mamanya Kak Sherry ke mana?” “Udah meninggal, Li.” “Oh. Baru setelah itu nikah sama Mama Atifa?” “Kata Mama begitu. Mamanya Kak Sherry dan Mama aku tuh sahabatan. Dulu, Nenek minta dia nikah lagi karena kasihan sama Kak Sherry.” Deni bersikeras enggan membahasakan Dzaki seba