Tiba-tiba, Keyra menjawab dengan tegas, "Saya tidak merasa nyaman, itu sangat mengganggu." Anggara segera memandang ke arah Keyra, dan mata mereka bertemu di dalam lift yang sempit. Anggara kemudian berbisik lembut di telinga Keyra, "Sebentar lagi mereka akan tahu kamu adalah nyonya Anggara." Keyra memutar bola matanya. Tanpa pikir panjang, Anggara mengambil langkah tegas dengan mencubit hidung Keyra cukup kencang. Keyra terkejut dan mengerang kesakitan, sambil mencoba menyingkirkan tangan Anggara dari hidungnya. "Sakit, om!" seru Keyra sambil memegangi hidungnya yang terasa perih. Tepat saat itu, pintu lift terbuka, dan keduanya keluar dengan santai. Anggara berkata sambil tersenyum, "Habisnya kamu menggemaskan." Mereka berjalan menjauh dari lift itu. Ruben yang memperhatikan dari ke