Gue berdiri di depan kaca, menatap interaksi mengharukan antara Farah dan mamanya. Entah apa yang tengah Mita kisahkan. Minggu kedua regimen conditioning, dosis kemoterapi mulai dinaikkan. Kemoterapi itu sendiri bertujuan untuk mengosongkan sumsum tulang dan menekan sistem kekebalan tubuh Farah guna mempersiapkan transplantasi.
Mita tadi menangis saat perawat mengatakan asinya masih sisa, di mana biasanya ia sudah harus menambah stok kembali. Berarti, Farah sudah mulai mengalami penurunan nafsu makan. Pagi tadi pun gue mendapati Farah lebih lesu dibandingkan kemarin. Meski saat gue menyapanya, ia masih menoleh. Apakah itu normal? Ya, yang menyedihkan – dan tidak bisa dihindari, kondisi Farah saat ini adalah hal normal dalam proses pengobatannya.
Air mata gue menitik lagi. Rangkulan dr. F
