Berlibur satu hari, kurasa bukan ide yang buruk. Om Rasen dan Ante Rifa beserta Mama dan Dad, tidak keberatan untuk bergantian melihat Farah hari ini. Sementara aku, the Weren boys plus Ares, juga Eyang, melipir sejenak untuk merelaksasi hati dan pikiran.
Sebelum ke Auckland, Om Rasen sudah mengundurkan diri dari pekerjaan terakhirnya. Beliau belum berminat jadi CEO bayaran lagi, mengambil jeda untuk menemaniku di kota ini hingga Farah melewati masa kritisnya. Tenang saja, beliau tidak menganggur, Eyang mengusili Om dengan banyak pekerjaan. Katanya bantu-bantu, tapi dibayar. Ya terserahlah, aku sih happy saja, apalagi Ante Rifa yang senang bukan kepalang karena kini bisa bebas shopping bareng bestie kesayangan alias Mama Aghni. Sementara Eyang, seperti yang beliau pernah katakan, tak ada
