019:TRISTAN-MADU DAN RACUN

1609 Kata

“Apakah dia melihatku?” tanya Mita, suaranya terdengar panik. “Kurasa tidak,” jawab Storm. Sementara gue ngga bisa menjawab. “Tris?” Tubuh gue condongkan, kepala gue sandarkan di kursi kopilot yang Mita duduki. “Emang kenapa kalau muka lo kelihatan?” Mita menghela napas. Storm menoleh sesaat lalu berdehem. Sikap mereka berdua jelas tengah menutupi sesuatu. “Kacau banget?” tanya gue lagi ke Mita. “Soal?” balasnya. “Yang kalian berdua sembunyikan.” “Kami tidak menyembunyikan apa pun,” sanggah Storm. “Lo berdua ngga pacaran kan?” Ngegas dah gue! Mita menjambak rambut gue, sementara Storm malah terbahak. Ya kali nantinya kisah crush gue ke Mita berubah jadi Ipar Adalah Maut? Film kapan tuh yang sempat bikin Mama misuh-misuh tak berkesudahan. “Kita sedang membicarakan apakah mantanmu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN