051:MITA-TEMAN BARU

1829 Kata

“Sudah semua?” tanya Tristan seraya mengangkat sebuah keranjang yang ia jinjing. Wadah itu berat, karena yang ringan ada di genggamanku. Aku tergelak. Seorang putra mahkota yang bahkan dijaga empat pengawal bayangan, kini membawakan belanjaan tunangannya. Jangan-jangan, begitu champ lahir, ia tak akan malu membawa diaper bag. Kuangkat kedua ibu jariku. Ia merespon dengan senyum hangatnya. Dua ikat lavender segar – yang ada di keranjangku, pure essential oil, headache roller, lavender sleep balm, beberapa produk perawatan tubuh, sabun, bath oil, madu, dan pastinya flower tea. Kasir menyebut totalnya, dan aku memelototi Tristan agar membayar dengan kartuku yang sudah kuberikan padanya. Ya, kali ini, ia mengalah. Menuju pelataran parkir, aku melangkah sembari menjilati es krim. Sementara

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN