David dan Denisa berjalan menyusuri lorong rumah sakit. Kedua kakak beradik itu berencana mengunjungi oma mereka yang masih dirawat di rumah sakit karena penyakit hipertensi. “Kenapa masih belum dapat tandatangan dari Kak Thevy?” tanya Denisa kepada David. “Tadi lupa bawa novelnya,” jawab David santai. “Besok-besok gue mintain. Janji.” Denisa berdecak. “Padahal kan gue udah pamer sama teman-teman gue kalau gue dapat tandatangan dari Kak Thevy,” gerutunya. “Emang teman-teman lo sepeduli itu sama tandatangan Thevy?” “Iya lah!” jawab Denisa. “n****+-n****+ Kak Thevy tuh pernah sangat meledak pada masanya.” “Sekarang udah nggak meledak lagi?” “Setahun ini kayaknya belum ada n****+ dia yang terbit. Padahal gue nungguin banget. n****+ dia yang terakhir terbit agak nggak gitu ramai, sih.