Kerutan dahi Tezza semakin dalam ketika pemuda itu melihat Xavera tiba-tiba keluar dari apartemennya. Tubuhnya masih mencerna apa yang baru saja wanita itu lakukan padanya. Mengajak berpacaran, menciumnya dua kali dan meninggalkannya begitu saja, padahal Tezza sama sekali belum sempat memberikan respon apa pun. Pria itu menyandarkan punggung pada sofa, berharap Xavera kembali lagi karena wanita itu tentu saja tidak bisa turun seenaknya begitu saja tanpa akses pemilik apartemen. Akan tetapi, dugaan Tezza keliru, setelah sepuluh menit berlalu, wanita itu tidak kunjung mengetuk pintu apartemennya lagi. Tezza melangkah membuka pintu unitnya dan memastikan keberadaan Xavera, tidak mungkin wanita itu memilih untuk turun dari lantai empat puluh dengan tangga darurat. Namun, di lorong unitnya sama