"Mau ke mana kamu?!" Mas Rasya yang tengah duduk di sofa menyaksikan televisi langsung menelisik penampilanku saat aku lewat di sampingnya dengan Qila yang terlelap dalam gendongan. "Mau menemui lelaki bernama Adam?" Mas Rasya menatapku dengan pandangan menyelidik. "Aku kan sudah bilang pada Mas Rasya akan dapatkan satu lelaki yang lebih baik dari Mas Rasya di luar sana." "Jadi kamu mau selingkuh?" Ia menatapku kesal. "Gak kok, Mas. Tenang aja. Selingkuh itu dosa. Nanti setelah kita cerai baru aku akan melakukannya." Ia menyentak napas. Lalu tangannya menekan tombol renote. Televisi langsung mati. Mas Rasya menatapku tajam. "Jangan main api!" Segera kubuka WA lalu menunjukkan pesan dari sederet nomer belum tersimpan. "Ada yang mau adaptasi komikku jadi n****+. Juga mau filemin ce