Setengah jam terlewati ketika gue dan Santi mengumpulkan barang-barang milik Bagus yang tersisa. Tidak banyak barang yang tersisa hanya sebuah boneka dan kalung emas putih. Santi bilang kalau sebagian barang yang diberikan Bagus sudah ia bakar. Itulah Santi kalau sudah putus langsung bakar kenang-kenangan dari mantan. Katanya supaya cepat move on. “Hanya ini saja?” Santi mengangguk. Ia memasangkan kalung emas itu pada boneka kelinci berwarna coklat. Santi mengambil ponsel gue lalu memeriksanya berkali-kali. “Bram belum ada kabar ya?” tanya Santi dengan wajah tertekuk. Gue teringat kejadian pagi tadi saat Bram bersama cewek lain. “San, gue boleh tanya sesuatu nggak?” Santi mengalihkan perhatiannya dari ponsel. “Kalau misalnya Bram selingkuh bagaimana?” Wajah Santi semakin murung. K