Jejak Luka Dalam Hati

1315 Kata

Sesampainya di Butik Shania segera mengerjakan tugasnya. Memastikan tim yang membantu paham apa yang akan mereka kerjakan nantinya. Shinta dibuat senyum-senyum dengan jalinan keakraban yang coba dijalin Shania agar komunikasi bersama tim bisa solid dan solutif. Diam-diam dia kagum dengan ketulusan hati sahabatnya itu dalam berhubungan dengan sesama. "Bukan salahmu, Shan. Pria itu saja yang bodoh sudah menukarmu dengan batu kerikil," batin Shinta seraya mendekati Shania yang sibuk menjahit bagian-bagian pola yang telah dibuat sebelumnya. "Hai sobat! Desain kamu sudah jadi sepertinya?" Shania berkata tanpa menoleh ke arah Shinta, matanya fokus pada tarikan benang yang mulai menjalin potongan kain sehingga mulai menyatu membentuk pakaian jadi. "Seperti halnya cinta, bukankah potongan-poton

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN