Mengemban Amanat

1122 Kata

Shania menemui Arhan yang berada di dalam ruangan khusus untuk menjamu tamu. Tentu Shinta izin menyusul setelah memerintahkan karyawan bagian belakang untuk membuatkan minuman. Tampak penampilan laki-laki itu semakin kusut bila dibandingkan dengan keseharian dulu saat dilayani Shania dengan sepenuh hati. Shania pun untuk pertama kalinya tertegun melihat perubahan besar itu di dalam diri Arhan. "Siang, Mas," sapanya, begitu menutup pintu berbahan dasar kaca transparan itu setelah memasuki ruangan. "Eh, maaf ganggu istirahat siang kamu," kata pria itu, langsung berdiri begitu melihat Shania datang. "Tidak. Kerjaan aku fleksibel kok. Ada apa Mas ke sini? Silakan duduk!" Shania mengambil tempat duduk, tepat di seberang meja. Arhan pun ikut duduk setelah memastikan Shania nyaman berada d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN