Sadar Posisi

1244 Kata

Shania menggeliat pelan. Berusaha mengumpulkan nyawa setelah selama lima jam berada dalam alam mimpi, kini waktunya untuk bangun dan memulai hari baru. Bila mengingat kejadian semalam, perempuan itu ingin rasanya tertawa terbahak-bahak, meskipun dalam hatinya ikutan menangis. Bagaimana tidak, mantan suaminya itu berkeras untuk mengajaknya pulang bersama, sementara wajah wanita idaman lain yang berada di dalam mobil terlihat menahan murka. Ah, Shania berdeham ringan demi mengusir bayangan kelucuan yang terjadi semalam—sepulang dari event. "Hari ini kegiatan aku apa, ya?" gumamnya pelan. Setelah membersihkan diri, Shania mengecek ponsel dalam posisi duduk, tangan satunya masih sibuk mengeringkan rambut dengan handuk. Ternyata Shinta mengirimkan pesan tadi malam. "Sudah sampai rumah b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN