5

1184 Kata
Saat ini tempat pertemuan mahasiswa baru jurusan Manajemen Bisnis itu sudah di penuhi oleh banyaknya mahasiswa. Karena baru saja mahasiswa jalur seleksi mandiri juga sudah sampai ke tempat tersebut. Awalnya mereka terkejut dengan banyaknya orang yang menyambut mereka. Mereka mengira bahwa yang menyambut mereka itu semuanya adalah kakak tingkat mereka. Namun beberapa ada yang tersadar juga dengan kehadiran dari Anjani dan juga Abi disana. Anjani dan Abi pun maju ke depan setelah mereka semua duduk di tempat. Seperti kemarin, mereka saat ini pun juga akan memberikan pengumuman. "Oke guys selama siang. Perkenalkan gua Anjani, dan ini temen gua Abi. Kita juga mahasiswa baru kok guys bukan kakak tingkat. Dan kalo kalian bingung kenapa banyak banget yang nyambut, mereka semua juga sama kayak kalian mahasiswa baru juga" ujar Anjani mengatakan hal tersebut membuat anak-anak jalur mandiri terkejut karena ternyata yang menyambut mereka adalah teman-teman mereka. "Jadi, di jurusan Manajemen Bisnis emang gini guys kalo tiap ada pertemuan semua jalur harus ikut. Nah jadi gini ya guys gua sama Abi di kasih amanah sama kakak-kakak panitia buat ngasih kertas ini ke kalian. Nah kertas ini untuk apa akan di jelaskan oleh Abi yang dari tadi diem aja. Oke Abi silakan" ujar Anjani ke Abi. "Hah gua? Kidding me Anjani?" bisik Abi kepada Anjani yang tentunya juga dilihat oleh mereka semua. Mereka yang dari jalur mandiri pun menjadi paham bahwa ternyata hubungan Anjani dan Abi itu memang benar adanya. "Udah ngomong aja biar lo ada suaranya wkwkw" ujar Keisha pada Abi. "Oke jadi kertasnya nanti di tulis nama sama nomor w******p kalian. Nanti akan di masukkan ke grup w******p" ujar Abi singkat, padat, dan jelas. "Nah gitu ya guys, sekarang gua sama Abi bakalan bagiin kertas ini. Waktu kalian 15 menit ya. Nanti setelah ktu akan ada kakak tingkat yang ke sini" ujar Anjani. Setelah itu Anjani dan Abi pun membagikan kertas tersebut pada mereka. Sampai akhirnya mereka membagikan ke kumpulan cewek-cewek yang ada di sana. Dan mereka semua seperti terakhir akan ketampanan dari Abi itu. Bahkan banyak dari mereka yang sampai salah fokus karena ketampanan dari Abi. "Sumpah gila ganteng banget anjir, kapan gua bisa dapet cowok seganteng ini ih. Mau dong jadi pacar Abi. Eh- Astaga gua ngomong apa. Eh sorry ya sorry heheh. Ga maksud gua. Ga usah didengerin aja ya ngigo tadi gua" ujar cewek itu. Teman-teman cewek itu pun juga menyalahkan cewek itu karena cewek itu membuat malu mereka saja. Cewek itu pun juga sangat malu sekali mengatakan hal itu. "Hahahah lo lucu deh. Siapa nama lo? Gua Anjani" ujar Anjani mengajak cewek itu berkenalan karena memang cewek itu sangatlah lucu sekali menurut Anjani. "Eh, gua ya? Gua Natya. Natya Svastika. Lo lebih lucu Anjani, dah gitu cantik banget lagi. Heran gua ada manusia secantik lo deh" ujar Natya dengan bingung. "Wkwkwk bisa aja lo. Bi, gih kenalan. Udah di puji ganteng juga" ujar Anjani. "Ah iya, gua Abi. Salam kenal Natya" ujar Abi sembari bersalaman pada Natya. Hal itu membuat Natya seperti kehilangan napas karena saking senangnya. Oh my god. Ini tangan gua abis pegangan sama Mas Abi. Gilak deh mimpi apa gua semalam. Gua juga diajak kenalan sama Mas Abi. Batin Natya dengan senang. "Jangan lupa diisi ya Nat, gua sama Abi ke sana dulu. Kalo udah ngisi kalian bisa kok ikut gabung sama gua dan yang lainnya disana ya. Ga usah malu-malu ya guys. Kita semua temen disini" ujar Anjani dan setelah itu ia dan Abi pun pergi ke arah teman-temannya berada. Mereka semua pun saat ini mengobrol bersama. "Eh kok lo tadi berdua lama banget sih disitu ngapain? Kayaknya sampe kenalan juga ya kalo gua ga salah liat sih" tanya Indi kepada mereka berdua. "Oh itu wkwkwk. Hooh tadi ada cewek yang ngefans sama Abi, dia sampe ngelamun sambil keceplosan bilang kalo Abi ganteng banget terus dia mau punya pacar yang kayak Abi. Kan gua ngakak jadinya. Terus gua ajak kenalan deh lucu orangnya. Namanya Natya. Ntar juga dia kesini sama temen-temen nya. Soalnya tadi gua dah bilang ke mereka semua kalo udah selesai bisa ikut kumpul bareng kita semua disini biar makin akrab lah ya" ujar Anjani menceritakan tentang hal itu. "Wkwkwk ngakak deh gua dengar cerita dari lo tuh Jan. Kok ya bisa gitu keceplosan. Apalagi didepan Abi nya langsung. Bisa malu banget dia" ujar Faris. Sementara di sana ada yang mendengarkan segala cerita tentang Natya itu secara diam-diam. Orang itu adalah Raya, Raya yang sedikit iri kali ini dengan Natya karena ia di ajak berkenalan dengan Abi. Ya walaupun Raya yakin seratus persen bahwa Abi mau berkenalan karena Anjani yang meminta hal tersebut. Kapan ya Mas Bi gua bisa berada di samping lo, bisa megang tangan lo, bisa ketawa bareng lo. Bisa pulang pergi bareng lo. Wkwkw kapan-kapan kali ya. Lagian kayaknya impossible banget sih buat terjadi di hidup gua. Batin Raya itu. Beberapa menit kemudian benar saja Natya bergabung dengan mereka. Karena adanya Natya itu membuat Raya juga ikut bergabung dengan mereka. Raya takut jika Natya nantinya mencuri startnya terlebih dahulu. Mereka pun sudah berkenalan tadi dan saat ini mereka sedang saling mengobrol tentang jurusan manajemen bisnis. Tak lama kemudian, kakak tingkat mereka datang. Anjani masih sedikit malas melihat wajah dari Arjuna yang ada didepan dengan gaya sok-sokannya itu. "Ishh sok-sokan banget sih. Berasa ganteng aja dia" ujar Anjani dengan sinis. "Tapi Bang Juna emang ganteng sih Jan, ga bisa di pungkiri itu mah" ujar Indi. "Lo kayaknya matanya minus deh Ndi, besok tolong ke optik mata ya lo. Yang kayak gitu di bilang ganteng. Pengen muntah dah gua" ujar Anjani. Sementara Abi heran lagi aktena Anjani terlihat sangat membenci Arjuna. Padahal sampai saat ini tidak ada kabar yang beredar tentang Arjuna dan Anjani ataupun tentang pertengkaran antara Arjuna dan Anjani. Segala hal tentang mereka masih baik- baik saja dan tidak ada yang mencurigakan antara mereka. "Eh btw gua masih penasaran deh sama tunangannya Bang Juna itu. Kira-kira dia secantik apa ya. Terus kok mau ya sama Bang Juna yang dingin sama irit omong gitu. Kalo gua mah cukup jadi penggemarnya aja. Gua ga kuat kalo juga harus jadi pacarnya dia yang irit bicara itu. Bisa gila gua" ujar Indi dengan sangat cerewet. "Terpaksa kali itu tunangannya, mana mau sih cewek sama dia tuh. Keras kepada, ga mau dengerin orang lain. Dah gitu ngomong setengah-setengah lagi. Suka bikin naik darah aja dia itu" ujar Anjani dengan sangat kesal sekali. "Ah tapi walaupun gitu gua tetep yakin sih kalo tunangannya Bang Juna itu cantik paripurna pastinya. Waktu gua liat foto-fotonya juga dia keliatan smart girl gitu. Pastinya juga cantik, Bang Juna aja ganteng maksimal gitu" ujar Indi ke mereka. Yah dia ga tau aja kalo orang itu tuh gua. Makasih loh ya Ndi udah bilang gua smart girl sama cantik juga ekwkw jadi enak nih gua. Batin Anjani tertawa. "Jan, lo kenapa?" tanya Abi kepada Anjani yang sedari tadi tertawa sendiri. "Oh ga papa hehehe gua cuman inget sama hal-hal yang lucu aja" ujar Anjani "Ohh gitu Oke deh kalo gitu" ujar Abi kepada Anjani. Setelah itu mereka diam dan mendengarkan penjelasan dari panitia meskipun mereka sebenarnya sudah tahu hal apa yang sedang dijelaskan oleh panitia tersebut. 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN