PART 18 - ISTRI SIMPANAN ?

2197 Kata

Hari ini Jihan kembali melakukan rutinitas. Menyiapkan sarapan untuk keluarga Om Yudis. Ia hilangkan semua kesedihannya yang semalam. Itulah Jihan, mudah melupakan semua yang bisa membuatnya merasa terpuruk. Hidup harus terus berlanjut. Menangis tak akan bisa membuat jalan keluar datang dengan tiba-tiba. Ia bukan gadis cengeng yang berhari-hari meratapi takdir. Ia harus kuat menghadapi apapun, termasuk atasannya yang amat sangat menyebalkan nanti. Semoga tidak ada lagi momen dia ke lantai atas. "Han, kamu hari ini bareng aku aja ya," ajak Elina pada sepupunya. Ketika Jihan sudah berjibaku dengan keringat, sepupunya ini baru bangun tidur dan tinggal menikmati sarapan pagi bersama keluarga. "Eh tapi aku ganggu gak mbak? Takutnya mbak kesiangan karena anter aku." Menuang satu persat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN