Tak bisa dikatakan bagaimana perasaan Ivan saat ini, kalang kabut, khawatir menjadi satu. Jelas, karena Ivan tahu seperti apa asistennya ini.
Ya Tuhan!
Ivan gak bisa bayangkan jika gadis itu tidak mengirimkan pesan. Bagaimana jika Jihan sembarang pesan minuman dan bertemu dengan orang yang memanfaatkan kepolosannya.
Nekad! Jadi selain ceroboh, sifat Jihan yang baru Ivan ketahui adalah nekad!
Berbagai kemungkinan buruk sudah mondar-mandir di kepala Ivan.
Sumpah serapah Ivan lontarkan sepanjang mengemudi ke tempat yang Jihan berikan. Beruntung kemacetan tidak menghalangi laju mobilnya malam ini.
Walau begitu masih saja mereka saling berkirim pesan. Bahkan lelaki itu tidak mempedulikan keselamatan dirinya ketika terus saja mengetik di saat ia tengah mengemudi.
Andai bisa menelpon mungk
