Senja tersenyum tipis, "Maaf, Bang! Aku tidak bisa tinggal, karena Papa dan Mama sudah memberikanku izin." Raut kecewa terlihat jelas di mata Kalvian. Namun kali ini Senja tak ingin terpengaruh dengan rasa kasihan atau rasa tidak tega. "Kalau Abang butuh kehadiranku saat menikah, aku akan pulang. Semoga tidak ada halangan pasti aku datang. Siapkan saja baju terbaiknya," ucap Senja menatap penuh keyakinan ke arah Kalvian. Tanpa menjawab, Kalvian meraih bahu Senja, kemudian memeluk erat wanita itu. Karena tak siap dengan perlakuan kakak angkatnya, Senja hanya diam tanpa membalas pelukan itu. 'Ya Allah, jangan biarkan hatiku goyah karena sikap tak terduga dari lelaki ini,' ucap Senja dalam hati. "Abang ...." Senja memanggil Kalvian karena lelaki itu tak melepas pelukannya. "Emmm ...!