Setelah menghabiskan waktu dengan duduk di sebuah kafe, Alvaro mengajak semuanya untuk menuju ke gate pemberangkatan karena jam terbang sebentar lagi. "Ayo kita siap-siap!" Ucapan Alvaro membuat wajah Kiara berubah sedih, karena kebersamaannya dengan sang Kakak akan segera berakhir. "Harus sekarang, kah?" tanya Kiara sambil menunjukkan wajah sedihnya. "Jangan begitu dong, Key!" Senja menarik tangan adiknya, lalu mulai berjalan lebih dulu, meninggalkan para orang dewasa. "Kakak jangan lupakan aku ya? Setelah sampai sana, jangan lupa segera beli kartu, agar Kakak bisa menghubungiku lebih mudah," ucap Kiara. "Iya. Asal rahasia kita jangan pernah bocor ke siapa pun," jawab Senja menatap serius ke arah adiknya. "Tentu saja, aku akan tutup rapat kisah Kakak. Tapi, Kak. Meski Abang mau meni