Perjalanan Pulang

1523 Kata

"Jagain adikmu, Id." Ya sebagai abang, ia pasti dititipkan. Mereka bersalaman dengan si papa. Kemudian ya masuk ke dalam stasiun karena memang sudah ada panggilan untuk boarding istilahnya. Usai mengantri masuk ya berjalan menuju peron. Lalu masuk ke dalam kereta. Penumpang sudah mulai ramai. Mereka duduk bertiga. Salwa yang paling dekat jendela. Di tengahnya sebagai pembatas tentu saja Said. "Anak-anak kayaknya udah jalan duluan." Itu gumaman Said. Karena ia melihat akun media sosial BEM kampus. Tentu akan ada yang merekam. Sementara Ahmad ya melayang-layang pikirannya. Karena semalam kan sempat mengobrol lagi dengan papanya Said ini. Ya membicarakan tentang ayahnya yang entah di mana. Berharap setidaknya menemukan jasadnya biar ibunya juga tenang. Tapi ya tak satupun petunjuk yang bis

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN