Kesal

1208 Kata

Sampai di sebuah taman, Arga beranjak turun. Dia terlihat begitu tampan di saat dia baik. Tetapi jika Arga kasar dengannya. Yeri selalu menganggap dia adalah singa jantan yang kelaparan. Wajahnya menyeramkan aura ketampanan bahkan hilang dari wajahnya. Arga membukakan pintu untuk Yeri, mempersilahkan Yeri untuk keluar. Sembari mengulurkan tangannya. Wanita di depannya itu mengerutkan keningnya bingung. Wajahnya mengkerut dengan bibir sedikit menguntup bingung. Kenapa dia jadi aneh gini? Apa mungkin tadi kepalanya terbentur pintu? Atau.. Jangan-jangan dia kerasukan hantu. Yeri menghela napasnya, mengusap dadanya berkali-kali. "Mau sampai kapan kamu melamun? Mau turun gak?" tanya Arga, menatap bingung wajah Yeri yang hanya diam menatap dengan tatapan mata kosong. "Aku boleh tanya?" u

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN