Setelah bertemu oma Arga, Yeri hanya diam sembari duduk santai di sofa. Dia memikirkan gimana jadinya jika punya anak. Apalagi dia dan Arga belum menikah sungguhan. Jika dalam beberapa bulan nanti dia tidak menikah? Dan oma terus tanya anak padaku, aku harus jawab apa. Pikiran itu melayan-layang di otaknya. Yeri menggerutu sendiri duduk di sofa kamarnya, dengan kepala menyandar di atas sofa, pandangan matanya tertuju pada atap langit kamarnya. "Semua akan menjadi rumit, apa yang harus aku kulakukan?" lanjutnya, beranjak duduk tegap, sembari menghela napasnya kasar. "Lagian di mana juga, tuh, laki-laki batu? Apa dia lupa? Apa yang dia katakan?" gumam Yeri lirih. Menghela napasnya, menatap sekelilingnya. Yeri tertawa kecil, "Hidup serba mewah di sini, pasti akan membuat aku tambah bersem