Sandra merasa gugup ketika Abram semakin mempersempit jarak wajah mereka, salah satu tangan pria itu juga berada di belakang kepalanya, memberi dorongan agar Sandra maju dan tidak menghindari Abram. Sandra juga tahu kalau fokus Abram bukan lagi padanya, tapi pada bibirnya yang saat ini terbuka karena dia merasa sesak nafas dengan suasana yang terbangun saat ini, padahal dia juga sudah berciuman dengan pria lain. Dia bukan amatiran dalam dunia cium-mencium. ”Boleh?” Satu kata dari Abram itu membuat Sandra kaku. Dan dia diam saja ketika bibir mereka bersentuhan, sentuhan yang seringan kapas tapi berhasil membuat kupu-kupu di perut Sandra beterbangan kesana-kemari membuat perutnya geli. Ya ampun! Gue ciuman sama pak bos?! Bibir Abram mengecap lembut pada bibir Sandra, dia mas