”Maaf baru bisa menemui kamu.” ”Nggak papa, pak. Saya tahu bapak sibuk, kok.” ”Saya tidak berniat mengabaikan kamu, San.” kata Abram dengan nada bicara yang lembut dan itu sukses membuat Sandra menoleh padanya. Sandra tersenyum kecil seolah sedang memahami apa yang Abram katakan, ”Saya juga bukan menuntut bapak untuk tidak sibuk, kok. Bapak tenang saja, lagi pula hak saya apa meminta itu.” Sandra menyeruput air putih yang dibawanya dari dapur tadi. Dia masih menunggu Abram membalas kalimatnya. Tapi pria itu justru diam tapi masih menatapnya. ”Saya nggak bermaksud menyinggung bapak.. cuma tadi saya agak terkejut melihat bapak ikut menjenguk... Itu saja.” Sandra memutuskan bersuara lagi karena rasanya canggung sekali situasi saat ini. Padahal belum lama mereka duduk jug