19 - Terima Kasih Tuhan

1818 Kata

Shanum turun dari dalam pesawat, dirinya mengikuti Gilang dari belakang dengan pria itu yang terus berjalan. Gilang menatap pada supirnya yang sudah menunggu di Bandara. Gila memberikan kopernya pada supir, yang langsung diambil oleh supir pria itu. Gilang membuka pintu belakang untuk Shanum. “Kamu duduk sendiri di belakang. Biar aku duduk di depan,” ucap Gilang tersenyum. Shanum mendengarnya ikut tersenyum, dan masuk ke dalam mobil dan duduk di belakang sendirian. Sedangkan Gilang—lelaki itu duduk di depan bersama supir dan fokus melihat ke depan. “Ibu kemarin nanyain aden, katanya aden nggak pulang-pulang dari acara nikahan saudara. Ibu aja udah langsung pulang. Malah aden mampir-mampir dulu katanya,” ucap supir itu menceritakan bagaimana nyonyanya yang mengomel. Gilang mendengar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN