"Ayolah." Sienna sudah siap. Ponsel dan dompet dimasukkan kedalam saku seragamnya, dan perempuan itu memastikan semua yang ada di ruangan tersebut sudah rapi sebelum mereka pergi. "Kenapa tidak pesan saja seperti biasa? Kan lebih mudah? Kita tidak perlu keluar dari rumah sakit." Namun Sebastian masih betah di kursinya. "Tidak mau, Bas. Hari ini aku mau makan diluar." Dan Sienna kembali membujuknya untuk pergi. "Sudah satu minggu ini kita pesan antar terus, apa salahnya pergi keluar? Toh hari ini pasien tidak seramai kemarin?" lanjutnya dengan raut berharap. Sebastian terdiam. "Bas?" Pria itu menghela napasnya pelan-pelan. "Ayolah, Bas. Aku bosan di sini terus. Kau tidak kasihan kepada anakmu? Dia juga ingin pergi sebentar," pinta perempuan itu lagi sambil mengusap-usap perutnya yang