Pernikahan antara Revan dan Feeya berlangsung dengan sederhana namun khidmat, hingga sore menjelang mereka merayakannya dengan makan bersama anak-anak panti dan juga beberapa orang yang terdiri dari Pak RT dan juga warga setempat, yang mana mereka hadir sebagai saksi. Revan dan Feeya tersenyum lebar penuh kebahagiaan ketika sudah dinyatakan sah sebagai suami istri di hadapan penghulu. “Selamat, Nak!” ucap Bu Maria tersenyum haru dan menitikkan air mata. Feeya memeluknya sambil dia juga menangis namun bahagia rasanya. “Terimakasih banyak, Bu!” ucapnya lalu mencium tangan Bu Maria dengan penuh rasa syukur. Revan juga menyalaminya, mencium tangan wanita setengah baya yang menjadi pengganti orang tua Feeya di sini. “Jika diizinkan, aku akan membawa Feeya pindah ke rumah yang sudah aku se