“Apa ada bukti kalau dia yang melakukan itu?” tanya Revan, kali ini dia berusaha menurunkan emosi supaya bisa berpikir lebih jernih. Haris mengangkat alis lalu menoleh pada Feeya. “Pak Bondan bilang dia yang memfotocopy kertas ujian itu!” katanya enteng. “Tapi tetap bukan saya yang melakukannya, Pak! Saya hanya–” “Apa kau diizinkan untuk bicara?” ucap Raiden tiba-tiba memotong ucapan Feeya, perempuan itu seketika bungkam dan merapatkan bibirnya dengan takut. Aura yang keluar dari wajah Raiden sudah menjelaskan jika pria setengah baya itu bukan orang sembarangan yang bisa dia hadapi. Benar apa kata Revan tadi. Revan tak mau Feeya terus disudutkan, sudah jelas ini memang disengaja untuk menjebak Feeya. “Kalian tidak bisa terus menyudutkan dia. Apa ada bukti lain yang lebih jelas jika