“Kemungkinan besok aku harus pergi ke luar kota, jadi kamu akan sendirian di rumah. Nggak apa-apa, ‘kan?” ucap Revan sambil menarik Feeya untuk duduk di pangkuannya, mereka baru saja selesai makan malam. “Ke luar kota?” ulang Feeya dengan kening berkerut. Revan mengangguk. “Apa keluarga kamu di sana?” Revan hendak mengangguk menjawabnya, tapi kemudian dia tertegun lalu menatap Feeya. “Y-ya!” jawabnya sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain. Feeya mengerutkan keningnya samar, merasa ada sesuatu yang membuat Revan sedikit melamun barusan. Dia pun lalu menarik dagu suaminya itu untuk menoleh padanya, menatap langsung ke balik kedua netra kelam Revan. “Ada apa? Sepertinya ada hal lain yang sedang kamu pikirkan, Mas!” tanyanya dengan lembut. Revan sejenak terdiam, dia mengerjap m