Kabar Tentang Bundanya

1008 Kata
Juna memberikan ponselnya ke bundanya. "Halo, sayang," sapa bunda Juna saat melihat Kayla di layar ponsel Juna. "Bunda... Bunda apa kabar?" tanya Kayla yang bahagia saat kembali melihat wajah bunda walau hanya virtual. "Baik sayang, Kayla sendiri apa kabar disana?" tanya bunda Kayla. "Baik bunda," jawab Kayla. Percakapan kecil itu terus berlanjut hingga beberapa saat. Bahkan selepas itu Kayla, Liam, Vira dan Risda melanjutkan waktu santai. *** Satu bulan kemudian. Drtt Ponsel Kayla berdering di pagi hari, saat ini hari minggu. Kayla tak peduli dia akan tidur hingga jam berapa. Kayla akhirnya terbangun saat pukul sembilan pagi karena telefon masuk. Dia mengerjapkan matanya saat cahaya mulai memasuki matanya. Kayla meraba-raba kasurnya mencari keberadaan ponselnya. Saat menemukannya dia lalu mengangkat panggilannya. "Halo," ucap Kayla dengan suara bangun tidurnya. "Kayla! Astaga jam berapa ini Kay?" itu suara Vira. Dia langsung berbicara seperti orang kesal. Kayla melirik jamnya yang menunjukkan pukul sembilan pagi. Dengan enteng dia menjawab, "Jam sembilan, kenapa?" tanyanya bahkan tubuhnya masih berbaring malas. "Kita mau pergi Kay! Astaga lo lupa? Kita naik kereta loh Kay, gue sama Risda udah didepan rumah lo," ujar Vira mengomeli Kayla tanpa jeda. Mata Kayla seketika melebar. Dia langsung terduduk tegap. Matanya melihat ke arah koper yang sudah dia siapkan semalam. Kayla menepuk jidatnya, bisa-bisanya dia lupa kalau dia dan teman-temannya akan pergi liburan ke Jogja. Bahkan Liam dan Juna akan ikut bersama mereka. Kayla lalu segera beranjak dari tempat tidurnya, dia berlari keluar kamar dan membukakan pintu untuk Vira dan Risda. Benar saja, raut wajah kesal mereka yang pertama kali Kayla lihat. Kayla meringis sambil menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. "Ya ampun sorry... Gue lupa, serius. Padahal gue udah siap-siap tadi malam," ujar Kayla penuh penyesalan. Vira dan Risda berdecak kesal. Vira membalikkan badan Kayla dan mendorongnya kembali masuk. "Udah ntar aja jelasinnya, sekarang lo mandi, siap-siap terus kita berangkat ke stasiun. Kita udah harus ada di stasiun setengah jam lagi," ujal Vira sambil terus mendorong Kayla hingga dia masuk ke dalam kamar mandi. "Lima menit, ga pake lama ya, Kay," ujar Risda dari luar kamar mandi. Sesuai yang disuruhkan, Kayla manfi dengan secepat kilat tapi tetap butuh waktu sekitar delapan menit. Setelah selesai mandi, Kayla segera berganti pakaian fan bersiap-siap. Total fia menghabiskan waktu sekitar lima belas menit dan itu adalah waktu tercepatnya dalam bersiap-siap selama dia hidup. "Sudah," ucap Kayla saat sudah selesai dan berdiri dihadapan Vira dan Risda yang sedang menunggunya di ruang tamu. "Ayo, langsung aja," ajak Vira. Mereka lalu keluar setelah berpamitan dengan Resti. Kayla memasukkan kopernya kedalam bagasi mobil. Setelah itu, Vira segera menyalakan mobilnya menuju stasiun. Sebelum itu, dia akan meninggalkan mobilnya di salah satu rumah keluarganya yang berada di dekat stasiun kereta dan mereka bertiga akan naik mobil online menuju stasiun. Tepat sepuluh menit lagi kereta akan berangkat. Mereka bertiga bergegas naik ke kereta dan duduk di tempat duduk yang sudah ditentukan. "Untung aja masih sempat," ujar Risda lega. Vira dan Kayla mengangguk. Mereka bertiga mengatur nafas mereka karena berlarian mengejar waktu. "Juna udah sampai sana?" tanya Vira. "Iya, Liam juga," jawab Kayla saat mendapat kabar kalau tadi malam Liam juga sudah tiba di Jogja. Vira dan Risda mengangguk mengerti. "Perjalanannya panjang, mending istirahat aja dulu," ujar Kayla. Beberapa menit kemudian kereta mulai melaju perlahan. Kini kereta sudah meninggalkan stasiun dan menuju kota tempat tujuan Kayla dan teman-temannya. Selama awal perjalanan, mereka bertiga tertidur di jalan dengan sangat nyenyak mungkin karena kelelahan. Tapi tak lama mereka kembali sadar. Kereta melewati jalanan pedesaan, kota-kota, angin berhembus kencang, Kayla yang duduk di pinggir jendela membuka sedikit jendelanya agar angin dari luar juga bisa ikut dia rasakan. "Segarnya," ujar Vira senang. Dia bahkan menutup matanya ikut merasakan sejuknya udara saat kereta itu melewati pedesaan dan sawah-sawah. Risda mengeluarkan ponselnya, dia memotret perjalanan mereka sebanyak mungkin. Dia mengabadian setiap momen. Begitupun dengan Kayla, dia juga mengambil beberapa gambar di ponselnya. Dia juga mengirimkan ke Liam foto perjalanan mereka. "Hati-hati, kabari kalau sudah sampai, ya," ujar Liam di dalam pesannya. "Iya," balas Kayla. Kayla lalu kembali memandang ke luar jendela, ikut terhanyut dengan pemandangan bersama Vira dan Risda. Berjam-jam mereka lalui hingga sampai di stasiun Jogjakarta. Saat kereta berhenti, mereka bertiga lalu turun dari kereta dengan barang-barang bawaan mereka. "Liam sama Juna nunggu dimana Kay?" tanya Risda saat sudah sampai di ruang tunggu stasiun. "Disini kok," jawab Kayla sambil melihat-lihat ke sekelilingnya untuk mencari keberadaan Liam dan Juna. "Kay!" panggil seseorang. Kayla dan yang lainnya menoleh. Mereka melihat Liam dan Juna yang berjalan mendekat ke arah mereka. Kayla melambaikan tangannya. Liam dan Juna sampai di hadapan Kayla. "Hai Juna," sapa Kayla bertemu langsung kembali dengan Juna setelah satu bulan lamanya. "Hai, Kay," balas Juna sambil tersenyum. Liam kini sudah bisa berjalan dengan baik. Dia sudah dinyatakan pulih sepenuhnya. Kayla menghampiri Liam dan Liam segera mengambil alih koper dari tangan Kayla. "Ayo," ajak Liam, dia menggandeng tangan Kayla. Mereka berdua berjalan lebih dulu dan meninggalkan yang lainnya di belakang. "Dasar pasangan, kita ditinggal di belakang," ujar Vira sedikit kesal. Juna hanya tersenyum. Dia lalu membantu Vira dan Risda membawakan barang-barangnya, "Sudah, ayo," ujar Juna. Mereka bertiga lalu berjalan menyusul Kayla dan Liam menuju mobil yang mereka sewa untuk berjalan-jalan di kota jogja ini selama tiga hari kedepan. Juna yang menyetir mobil dan Liam duduk di sampingnya, cewek-cewek duduk di belakang. Juna mulai menyalakan mobil dan mulai melajukan mobilnya meninggalkan stasiun menuju hotel yang menjadi penginapan mereka. "Istirahat dulu sebentar ya, nanti malam kita ke alun-alun," ujar Juna yang akan memimpin perjalanan mereka. Mereka semua mengangguk. Kini mereka masuk ke kamar masing-masing. Kayla, Vira dan Risda gabung dalam satu kamar. Mereka masuk dan membersihkan diri satu persatu. Kayla yang sudah selesai duluan duduk-duduk di balkon kamar. Dia menikmati hilir angin yang berhembus menerpa wajahnya. Tubuhnya terasa segar setelah mandi tadi. Risda lalu menyusul setelahnya, dia duduk di sampingnya. "Enak banget ya disini," ujar Risda "Iya," balas Kayla menyetujui. "Bentar malam ke alun-alun kata Juna," ucap Risda. "Iya, katanya bagus banget disana," sahut Kayla. Risda mengangguk, tak lama Vira juga menyusul mereka. Mereka bersantai lebih dulu di balkon hingga malam tiba.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN