Tanpa mau menoleh ke belakang, Tania langsung pergi meninggalkan event. Mencari taksi dan menyebutkan alamat rumahnya. Duduk di dalam taksi sejenak dan mengatur napas membuat emosi Tania sedikit turun. Sel-sel kelabu di kepalanya memutar ulang kejadian yang dia lihat barusan. Apa ini suatu kebetulan ataukah memang sudah ditakdirkan, ketika Tania ingin berkemih, Aryo sedang ada di lorong menuju toilet wanita dan mencium seseorang.
Apa yang ada di kepala lelaki itu? Mencium wanita di tengah keramaian? Tania jelas melihat orang lalu lalang bahkan ada anak kecil juga.
“Memang berengsekk dia! Sejagad raya kayaknya udah tahu laki-laki macam apa dia itu. Bisa-bisanya mencium perempuan dengan santai seperti itu. Gila!” Tania mengepalkan telapak tangan dan menggigiti buku jarinya.
Kesal di dad
