Tania memandangi tingkah Aryo yang menurutnya sangat menyebalkan. Sedari acara dimulai, lelaki itu sibuk tebar pesona. Herannya, perempuan pun berebut untuk dekat-dekat dengannya. Menyebalkan! “Pak Aryo memang populer. Untung kita memakai jasa EO-nya. Setiap event yang dibuat pasti ramai pengunjungnya.” Friska sudah berdiri di sebelah Tania. Mengikuti arah tatapan Tania. “Pengunjung datang bukan untuk eventnya, tapi untuk ketemu sama Aryo,” sahut Tania ketus. Diliriknya arloji, masih lama menuju makan siang. Dia sudah lumayan jenuh. Bukan kewajibannya untuk mengawasi event ini. Yang penting laporannya saja. “Kalau Ibu sudah bosan atau ada acara lain, serahkan saja pengawasan event ini pada kami. Besok Senin laporannya kami serahkan pada Ibu.” Tania mendesah, dia memang bosan. Bukan ti