PAPA 31

1146 Kata

“Terima kasih.” Aryo mengantar sampai depan pintu rumah Tania. “Aku nggak bisa mengundang kamu masuk. Ini sudah malam dan ….” ‘Dan dadaaku nggak bisa berhenti berdebar-debar.’ “Aku mengerti. Aku cuma memastikan kamu sampai rumah dengan selamat.” “Nggak usah berlebihan. Jalan dari rumahmu ke rumahku itu cuma lima langkah!” Tania menunjukkan telapak tangannya ke hadapan Aryo. Ditangkapnya tangan Tania itu dan di turunkannya ke sisi tubuhnya. “Maafkan perlakuanku tadi di depan Oma. Dia begitu ingin Dinda punya mama lagi. Bukan sekali ini Oma melakukan hal itu. Dia sering sekali mencarikan jodoh untuk aku. Kuharap … kamu nggak memasukkannya ke dalam hati.” Aryo melepaskan tangannya dan mengecup kening Tania sebelum meninggalkannya. Tania melepaskan udara yang sedari tadi ditahannya. R

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN