Different 2

883 Kata
“setelah kita mengalahkan mereka, kita akan menjadi Kaum yang mereka hormati, sama seperti mereka menghormati dewa-dewa mereka. Kita akan menggantikan dewa mereka setelahnya!!!” seruan Raja Eliot membuat mereka ikut berseru dengan antusias, namun tidak dengan Lan larb yang kini terkejut mendengarnya serta Eryk yang menahan tubuh Sagremor untuk tidak ikut bersorak atau berdiri dari kursinya seperti orang-orang yang lainnya,  ... “tidak, Ayah!!” t****k Lan larb membuat mereka-mereka yang tengah bersorak pun akhirnya terdiam dan menoleh menatap sang Pangeran dengan bingung dan bahkan sang kekasih pun menatapnya dengan tatapan yang serupa, “apa yang anda ucapkan tidaklah benar, kita sama seperti mereka. Tak ada yang tinggi maupun yang rendah di dunia ini, keahlian yang kita miliki setara dengan keahlian-keahlian mereka yang saya temui!” ucap Lan larb seraya berdiri dari kursinya dan menatap sang Raja dengan amat serius, ya… ia tidak menyetujui semua rencana yang dibuat oleh sang Ayah, karena ia mengetahuinya… bahwa mereka serta manusia yang lainnya adalah sama, “sadarlah Pangeran! Anda tidak bisa menyamakan kaum kita dengan k***********n seperti mereka” kedua mata Lan larb kini menoleh menatap Elbert sang kepercayaan yang kini berdiri dari kursinya dan menoleh menatap sang Pangeran, “kalian yang seharusnya sadar!!” bentakan dari Eryk membuat mereka semua menoleh menatapnya yang kini menatap sang Ayah dengan tajam, “kita adalah manusia, dan kita pun memiliki kelemahan dan kekurangan sama seperti mereka!” sambung Eryk yang seketika membuat sang Ayah sangat murka, “kurang ajar!” umpat Elbert seraya mengeluarkan pedangnya dan segera menyerang sang putra karena perasaan malu yang ia dapati atas ucapan Eryk, Trang!!! Dan dengan sigap, Eryk mampu menahan serangan sang ayah, kedua mata Eryk menatap sang Ayah yang kini menatapnya dengan tajam, nafasnya saat ini menderu-deru karena marah, berbeda dengan sang Ayah… Berkelana selama dua tahun membuatnya mengerti bahwa amarah tidak akan bisa menyelesaikan semuanya, dan hal itulah yang membuatnya terlihat sangat tenang saat ini, “tarik kembali ucapan memalukanmu itu dan mohonlah ampunan pada baginda Raja, Eryk!” titah sang Ayah dengan separuh menggeram padanya yang masih menahan pedang sang Ayah yang hendak menebasnya, “tidak Ayah, aku tidak akan pernah menarik ucapanku” jelas Eryk, tangannya kini bergetar seiringan dengan tekanan kuat yang dilakukan oleh Elbert padanya, “hentikan!!! tak boleh ada pertikaian yang terjadi diantara kita!” ucapan sang Raja membuat Elbert menoleh dan akhirnya menghentikan aksinya dan kembali berjalan ke samping sang Raja, “kami akan tetap memerangi mereka dengan atau tanpa adanya kalian!!” sambungnya lagi, kedua mata Raja Eliot kini menatap Lan larb dan Eryk dengan amat kecewa, “aku pikir aku dapat mengandalkanmu putraku, tapi ternyata kau sangat mengecewakanku” ucap Eliot pada Lan larb yang kini terdiam setelah mendengarnya, “dengarkan Rakyatku, kita akan melakukan p*********n tiga hari dari sini dan siapkan diri kalian semaksimal mungkin!” dan kali ini setelah ia berucap demikian, sorakan dari warga lainnya kembali menggema dan itulah yang mengiringi sang Raja meninggalkan tempatnya, begitu pula dengan orang-orang yang berkumpul di sana, “Lan larb!” panggilan seorang wanita kini membuat Lan larb yang tengah menghelakan nafasnya untuk menenangkan diri, maupun Eryk yang tengah menggandeng lengan sang Adik pun akhirnya menoleh menatap Cecilia yang baru saja memanggil sang Pangeran, Cecilia menatap Lan larb dengan raut yang berbeda, tak ada satupun raut manis di sana, “bisakah kita berbicara, berdua??” diliriknya Eryk yang berada di samping sang Pangeran, dan mengetahui maksud dari pertanyaannya membuat Eryk menganggukkan kepala dan menoleh menatap Lan larb sejenak sebelum akhirnya menepuk bahu sang Sahabat kecil dan pergi bersama sang adik meninggalkan mereka berdua di sana, “apa maksudmu mengatakan seperti itu? Apakah ini hadiah yang kau maksudkan untukku??” dikerutkannya dahi Lan larb setelah mendengar ucapan dari sang kekasih, digelengkannya kepala Lan larb untuk menjawab pertanyaannya, “kalau begitu apa?? kenapa kau tidak ingin membantu sang Raja dalam hal ini? Aku pikir kesediaanmu merupakan hadiahnya!” dikerutkannya kembali dahi Lan larb mendengar ucapan Cecilia, “jadi kau menyetujui rencana Raja??” tanya Lan larb seraya menatap sang kekasih yang kini melipat kedua tangannya di depan d**a, “tentu! Jika kita menguasai dunia, maka kau akan menjadi Raja dari mereka semua… dan aku akan menjadi Ratunya!” ucapan Cecilia membuat Lan larb menatapnya dengan terkejut, “tidakkah kau ingin menjadi seorang Raja?? aku sangat ingin kau menguasai dunia, kau adalah orang terhebat yang pernah kutemui, Lan larb” kini Lan larb menghela nafasnya cukup dalam, sebelum akhirnya kembali menatap sang kekasih, “maaf Cecil, tapi aku bukanlah orang yang hebat… aku tidak ingin menguasai Dunia, karena aku tau… menjadi seorang penguasa adalah hal yang berat, jadi aku mohon… aku meminta pengertian darimu, Cecilia” kedua mata Lan larb kini menatap sang kekasih dengan lembut, namun tidak dengannya yang kini menatap Lan larb dengan tatapan yang penuh dengan rasa kecewa, “kalau begitu hentikan” kedua mata Lan larb kini menatapnya dengan bingung, “kita hentikan saja hubungan kita… karena aku tidak menyukai seseorang yang merendahkan derajat Kaumnya sendiri, seperti dirimu” separuh terkejut dan separuh tidak memahaminya, kenapa sang kekasih pun tidak memiliki paham yang sama dengannya, “tolong jangan seperti ini, Cecilia” pinta Lan larb seraya menggenggam lengan Cecilia dengan erat, kedua matanya kini menatap lekat sang kekasih yang juga menatapnya, “dan aku pun memohon kepadamu, Lan larb… kumohon bantulah ayahmu dan kuasai Dunia, demiku”. Tak ada satupun kata yang dikeluarkan oleh Lan larb saat melihat Cecilia memohon seperti itu, ia hanya terdiam dan perlahan melepaskan genggamannya pada Cecilia, ia bahkan tidak mengatakan apapun ketika ia berbalik dan pergi meninggalkan sang kekasih yang terus memanggil namanya berulang kali. to be continue 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN