Searching the monster of Nightmare (underworld stories) 8.

1884 Kata
{perkelahian Siluman ular Vs Naluna}Inilah kisah mengenai makhluk Underworld yang ketiga, ialah sesosok makhluk atau siluman jahat yang sangat menyukai segala jenis daging yang dengan spontan menyerang kelima Pangeran serta ketujuh Prajurit lainnya termasuk Rezen sang Kepercayaan.   Saat ini mereka berjalan terus kedepan meski mereka tahu hari sudah mulai berubah menjadi lebih gelap lagi, yang menandakan bahwa waktu telah berganti dari siang menjadi malam. Tak ada satupun dari mereka yang meminta untuk beristirahat, setelah mereka menyadari bahwa berlama-lama di Underworld adalah hal yang buruk dan itu mereka lihat dari Pangeran Taber yang kini berjalan tidak ingin jauh-jauh dari sang kakak yang lahir di kerajaan yang berbeda, Pangeran Hanxi lan. Syuhhhh… Angin berhembus untuk pertama kalinya semenjak mereka menginjakkan kaki mereka di sini, dan angin itu tidak berhembus dengan normal, melainkan berhembus dengan kencang, hingga mereka yang tengah berjalan pun menghentikan langkah kaki mereka, merasa bahwa ada yang aneh dari hembusan angin tersebut, “kakak, tidakkah kau merasakannya??” pertanyaan pun terlontar dari Pangeran William yang kini dengan perlahan melangkah mundur, memdekatkan dirinya kepada para Prajurit yang senantiasa melindungi sang Pangeran, “ya … aku merasakannya” jawab Pangeran Hanxi lan, kedua matanya kini menoleh ke akan dan kiri, menelusuri setiap pepohonan yang ia rasa bergoyang secara perlahan, Syuuhhh!!!! Dan kali ini angin tersebut lebih besar dari yang sebelumnya, hingga Abraham dengan jelas mendengar sebuah suara yang dibawa oleh angin tersebut, “lari!!” itulah yang ia dengan darinya, “lari! Ayo semuanya, larii!!” dan perintah dari Abraham saat itu membuat mereka semua mengikutinya dan berlari dengan cepat dari sana, Di saat yang bersamaan, sesosok makhluk pun akhirnya keluar dan mengejar mereka yang kini berlari menjauhi wilayah itu, Kedua pandnag William menoleh ke belakang dan mendapati makhluk besar dan menyeramkan tengah menyeringai dan mengejar mereka semua, “AAAAA!! apa ituuu?!!!” tanyanya seraya berteriak dengan histeris, dan itu membuat mereka menoleh seraya berlari dan melihat apa yang tengah mengejar mereka saat ini, “ayo, lebih cepat lagi!” seruan dari Pangeran Hanxi lan pun membuat mereka semua berlari secepat yang mereka bisa, Namun apa daya, monster itu lebih cepat dari mereka yang akhirnya mereka terkepung oleh tubuhnya yang panjang yang amat persis menyerupai seekor ular, ia adalah manusia yang memiliki delapan tangan dan bertubuh ular. Dengan tinggi yang nyaris sama seperti Muskar sang beruang, seluruh gigirnya amat tajam dan menyeramkan, “wah … wah … wah …, lihat apa yang kudapatkan hari ini?” ucapnya seraya melihat mereka satu persatu yang kini menunjukkan pedang mereka dan bersiap untuk melawannya kapanpun itu, “daging manusia! Daiging yang jarang kurasakan” jelasnya lagi dan kali ini membuat mereka melangkah mundur dan saling berdekatan satu sama lain, “jangan macam-macam dengan kami, kami bisa membunuhmu dengan mudah!” gertak Pangeran William padanya, dan hal itu mengundang tawa bagi siluman ular yang baru saja mendengar gertakan dari mangsanya sendiri, Dan kali ini, sekali kibasan tangan darinya, hal itu membuat seluruh pedang yang digenggam oleh mereka terlempar keluar lingkaran tubuh sang siluman, tentu hal tersebut membuat mereka terkejut bukan main karenanya, “gertakan darimu takkan pernah berfungsi untukku, wahai anak adam!” itulah balasan yang diucapkan sang siluman pada Pangeran William yang kini menelan salivanya dengan sulit, ia merasa bahwa ia takut saat ini, “dan sekarang, saatnya kusantap kalian!” ucapnya hendak meraih Pangeran Zhumon yang kini menatap sang siluman dengan amat tajam, “heii, kile!!” sebuah panggilan yang keras pun menghentikan Kile sang siluman yang hendak meraih Pangeran Zhumon, dan kedua matanya kini menoleh menatap sesosok makhluk yang kini berdiri tepat di samping pohon yang tak jauh darinya, melihat siapa yang memanggil membuatnya kini menghelakan nafasnya, “ Naluna … untuk apa kau mengganggu acara makanku?” pertanyaan yang diucapkan oleh Kile membuat Naluna terkekeh, Naluna adalah Monster yang memiliki paruh seperti paruh burung beo, dengan pupil mata yang bulat seperti donat berwarna putih, ia memiliki rambut panjang dan lebat, serta akar kayu yang tumbuh dari kepala belakang hingga pundaknya, ia memiliki tubuh yang nyaris sama seperti manusia srigala dengan bulu yang tumbuh di kulitnya, ia juga memiliki jari jemari tangan yang persis seperti kaki burung Jacana*. Keduanya kini saling bertatapan satu sama lain, setelah sebelumnya Naluna berkata kepala Kile, “ mereka adalah tamu bagi Rajaku, jika kau berani menyakitinya, maka lawan aku sebagai rivalmu” itulah ucapan yang terlontar dari Naluna yang kini membuat Kile terkekeh mendengarnya, “ Rajamu tidak berkuasa atasku, jadi jangan mencampuri urusanku!” ucapnya di sana, dan dari kedua belas orang yang berada di sana, hanya Abraham lah yang memahami pembicaraan yang mereka lakukan, dan tidak seperti yang lainnya yang kini hanya mendengar mereka saling menyahut satu sama lain, “Ab … apa yang terjadi? Siapa makhluk itu??” tanya Pangeran Hanxi lan berbisik padanya, “kurasa makhluk itu akan menyelamatkan kita” jawab Abraham pelan. “kalau begitu kau harus berhadapan denganku karena kau hendak memakan mereka!” jelas Naluna pada Kile yang kini mendengus kesal, “mereka adalah santapanku!!” seru Kile dengan kesal, “dan mereka adalah tamu Rajaku!” balas naluna, dan pertengkaran diantara keduanya pun tak terelakan, Dan ketika itu di mulai, kedua belas orang ini berlari dan bersembunyi di salah satu pohon yang memiliki batang yang amat besar, “kenapa mereka?? apakah mereka memperebutkan kita??!” tanya Pangeran William dengan panik, “ya! Mereka memperebutkan kita, dan kurasa monster yang baru saja datang itu, memihak kepada kita” jelas Abraham dan hal itu membuat mereka menoleh menatap pertempuran sengit yang terjadi di balik pohon itu. … Kedua makhluk itu bertengkar dengan hebat, mereka saling mencakar, mencekik dan menghantam satu sama lain, dan dari perkelahian yang sengit itu tak ada yang dapat kedua belas orang itu lakukan selain bersembunyi, dan mereka juga tidak mungkin pergi dari sana karena jalan keluar yang akan ditempuhi oleh mereka adalah harus melewati keduanya yang kini tengah bertarung satu sama lain, “apakah kita harus mengeluarkan naga kita??” tanya Pangeran Taber seraya menoleh menatap Pangeran Hanxi lan yang terap berada di sampingnya, “aku pun tengah berpikir, apakah itu adalah ide yang bagus??” tanyanya masih melihat pertarungan antar kedua makhluk yang berbeda di balik pohon itu, Kedua pandang Abraham saat ini melihat Naluna yang terluka di kedua tangannya akibat gigitan dari gigi tajam Kile sang Siluman ular, menyadari bahwa ia tidak akan bisa menang dalam pertarungan itu membuatnya segera menoleh menatap Pangeran Hanxi lan seraya berucap, “ya, kurasa itu adalah ide yang bagus, kakak!” dan seruan yang dikeluarkan oleh Abraham pun akhirnya membuat Pangeran Hanxi lan melangkah keluar dari tempatnya bersembunyi serta memanggil naga miliknya, “shuuru!” panggilnya dan bersamaan dengan itu, seekor naga keluar dari balik tubuh Pangeran Hanxi lan yang kini menatap kedua makhluk yang tengah betkelahi, Naga Shuuru kini menoleh menatap sang Pangeran, ia tidak sedikitpun bertanya, namun ia menunggu sang Pangeran memberikan perintah padanya, “makhluk ular itu, habisi dia” ucap sang Pangeran, dan seketika itu juga, naga Shuuru menggerakan Ekornya yang tajam dan menusuk tubuh sang siluman ular hingga ia akhirnya menjerit dan ia membelah dirinya sendiri secara mengerikan, menyadari bahwa ia tidak dapat menang dari naga yang kini berada di hadapannya pun membuatnya segera pergi meninggalkan mereka semua dari sana, Melihat kaburnya Kile sang siluman ular, membuat mereka semua akhirnya bernafas lega dan segera keluar dari tempat mereka bersembunyi, kedua pandang Abraham kini menoleh menatap Naluna yang saat ini mengangkat kedua tangannya yang terluka sejajar dengan dadanya dan hal itu membuat Abraham melangkah dan mendekatinya, “kau terluka” ucap Abraham dan hal itu membuat Naluna menoleh menatapnya, “oh?!, haha … tidak masalah bagiku, mungkin beberapa hari luka ini akan sembuh dengan sendirinya” timpal Naluna yang kini tertawa di hadapannya, melihat hal itu membuat Pangeran Zhumon ikut mendekatinya dan kini merentangkan tangannya dan mensejajarkan lengannya dengan kedua tangan Naluna, “Convalesce” ucap Pangeran Zhumon, dan bersamaan dengan matra yang diucapkan olehnya, luka terbuka yang didera oleh Naluna pun sembuh dengan seketika, “oh?! terima kasih” ucap nya seraya membungkukkan sedikit tubuhnya untuk berucap demikian, “Naluna, itu namamu bukan??” kedua pandang Naluna kini menatap Abraham dan ia pun menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan tersebut, “ya … ba …- Ucapan Naluna terhenti dna dengan cepat ia menggeleng seraya kembali berucap, “maksudku, ya … anda benar, saya Naluna” jawabnya, merasa bahwa ada hal yang ganjal membuat Abraham mengangguk mengiakan dengan ragu,   “boleh aku bertanya sesuatu padamu?” tanyanya lagi dan hal itu membuat Naluna kembali mengangguk, “bagi … an, maksudku, anda boleh bertanya apapun pada saya, tapi akan lebih aman jika kita berbincang seraya berjalan dan menjauh dari tempat ini” ujar Naluna, mendengar hal itu membuat Abraham mengerutkan dahinya tidak mengerti, kenapa harus sambil berjalan? Sekiranya itulah pertanyaan yang muncul dari raut wajahnya saat ini, “ini adalah tempat kekuasaan Kile sang siluman ular, jika kita berlama-lama di sini, saya takut siluman itu akan datang membawa pasukan lainnya” sambung Naluna menjelaskan kembali mengenai kenapa lebih baik segera pergi dari tempat ini, Mendengar hal itu pun membuat Abraham mengangguk setuju dan emngajak mereka semua untuk pergi dari wilayah ini, bersama dengan Naluna yang kini mengawali mereka semua. … “Naluna” panggil Abraham padanya yang kala itu berjalan bersama-sama dengan mereka semua, “ya! Yang muli … - Eum, ma … maksud saya, ya? Ada apa??” kedua pandang Abraham semakin curiga padanya yang kini terlihat tegang setelah ia mengucapkan kata yang menurutnya berbahaya diucapkan kepada Abraham saat ini, “kenapa kau memanggilku yang mulia?? aku bukanlah Pemimpinmu, bukan?” tanya Abraham dan itu membuat Naluna terkekeh seraya menggaruk kepalanya, “maaf, karena saya hanya tinggal bersama dengan Raja selama ini dan jarang menemui siapapun … jadi, ketika terpanggil, saya merasa bahwa Raja saya lah yang memanggil saya, tuan … maaf atas tindakan dan kesalahan saya” Jelasnya dengan panjang lebar, dan hal itu membuat Abraham mengangguk mengiakannya, “eum, jika boleh ku tahu … siapakah nama Rajamu itu?” tanya Abraham to the point, posisi mereka saat ini adalah di belakang orang-orang yang tengah berjalan di sana, Abraham sengaja mengimbangi jalan Naluna sang monster karena ia curiga bahwa Naluna akan pergi begitu saja setelahnya, “oh?!” tanyanya terdengar kaget dan bingung, kenapa Abraham perlu bertanya mengenai Rajanya, seolah itulah maksud dari kata ‘oh?!’ yang dimaksudkan Naluna, “karena aku merasa bahwa ia amat mengenali diriku hingga ia berani memerintahkan dua prajuritnya untuk menyelamatkanku dan teman-temanku” sambung Abrahamdan hal itu membuat Naluna terdiam dan berpikir untuk sejenak, “jika kau ingin mengetahuinya, dua utusan itu adalah kau, serta Duyung yang menyelamatkanku ketika aku nyaris tewas di laut lepas beberapa minggu yang lalu” jelasnya lagi, “Lucia” ucap Naluna dengan pelan, “huh??” tanya Abraham, “duyung itu bernama Lucia, dan maafkan saya Baginda, saya tidak diperidzinkan untuk menjawab pertanyaan anda yang satu itu, saya harus segera pergi!” dan setelah berujar demikian, Naluna segera berlari meninggalkan mereka semua dan mengabaikan Abraham yang memanggil dirinya, “hei! Naluna!! kenapa kau pergi?!! Nalunaa!” dan panggilan itu membuat sebelas orang yang berjalan di depan sana menoleh ke belakang, “kenapa dia pergi?” tanya Pangeran Taber pada Abraham yang kini menghela nafasnya dengan kesal, “kurasa dia menghindari pertanyaan yang kulontarkan tadi” jawab Abraham kini berjalan menghampiri mereka semua, “pertanyaan apa?” pertanyaan yang dilontarkan oleh Pangeran William membuat Abraham memilih untuk menggelengkan kepalanya dan menoleh menatap Rezen yang kini menganggukkan kepalanya mengerti dengan apa yang dimaksudkan sang Pangeran.   … Dan itulah kisah mengenai makhluk Underworld yang ketiga, ialah Siluman ular yang bernama Kile yang akhirnya melarikan diri setelah bertarung dengan Naluna monster bercakar unik yang dibantu dengan Shuuru naga milik Pangeran Hanxi lan. Dan Abraham menyadari bahwa pertolongan yang dilakukan oleh Naluna merupakan perintah dari seorang Raja yang tidak ia ketahui, sama halnya dengan Duyung yang telah menyelamatkannya beberapa waktu yang lalu. to be continue. * Jakana adalah burung tropis, mereka dapat berjalan di atas tanaman air yang mengapung di danau (seperti teratai).    

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN