Gadis Cantik dan Mahkota Indahnya

1259 Kata
(Lebih dari satu abad yang lalu.) Cestovatel, atau banyak orang yang lebih mengenalnya dengan sebutan Pengelana. Mereka bukanlah sebuah Kerajaan atau pun Negeri, karena pada dasarnya mereka hanyalah sekumpulan orang-orang yang melakukan hal yang sama, yaitu berkelana untuk mendapatkan ilmu serta keahlian yang mereka dapatkan darinya. Ray. Bukanlah sebuah rahasia lagi jika lelaki itu masuk ke dalam salah satu Pengelana yang berpengaruh di seluruh penjuru Dunia. Ia memulai perjalanannya ketika ia menginjak usia dua belas tahun, dan perjalanan awalnya di mulai dari Negeri Air, hingga ia mengakhiri perjalanannya di Negeri Es. Tidaklah mudah bagi seorang anak berusia dua belas tahun berkelana seorang diri dari titik awal hingga titik akhir, namun Ray melakukannya hanya dalam kurun waktu tujuh tahun. Ia akhirnya dinobatkan sebagai seorang Cestovatel (Pengelana) muda terhebat yang pernah ada, setelah sebelumnya ia dapat menciptakan sebuah portal dengan ruang dimensi yang berada di dalamnya (portal dimensi*). Ia bahkan mengajarkan portal dimensi tersebut kepada orang-orang yang menurutnya pantas untuk diajarkan. Ia pun menciptakan portal hisap yang hampir serupa dengan lubang hitam yang ada di semesta alam, namun portal ini tidak ia ajarkan kepada siapapun selain pengelana yang telah  lama melakukan perjalanan, karena portal hisap ini dinilai berbahaya. Di usianya yang kesembilan belas, Ray akhirnya menghentikan perjalanannya untuk kembali ke kampung halamannya. Namun sebuah peristiwa yang tidak ia duga terjadi, ketika ia tengah bersinggah sementara di Kerajaan Valens yang akhirnya membuat dirinya terkurung selamanya dan menjadi seorang Pelayan di sana. Peristiwa itu terjadi karena ia tidak tahu bahwa peraturan di wilayah Valens yang mengikat para pengelana yang singgah lama atau sementara untuk menjadi bawahan dari Kerajaan tersebut.   … Pintu gerbang istana terbuka dengan lebar, mendatangkan seorang lelaki tampan bermata Hazel yang kini tengah dikawal oleh empat orang prajurit kerajaan Valens, mereka berempat menggiring sang pemuda hingga dirinya masuk ke dalam sebuah ruangan yang amat besar dengan seorang Raja yang terduduk di singgasananya, “Yang Mulia, kami membawa seorang pengelana baru yang masuk ke dalam wilayah kita” laporan yang diucapkan oleh satu dari keempat prajurit itu membuat sang Raja dengan perawakan tinggi, bahu yang tegap dan lebar, rambut yang terpotong rapi serta mahkota yang menghiasi kepalanya, kedua mata hitamnya itu menatap Ray dengan seksama, dari atas hingga bawah. Alisnya ia naikkan sebelah, sebelum akhirnya bibirnya yang berbentuk M dengan warna kehitaman itu berucap, “aku tidak melihat tanda seorang pengelana di wajahnya, aku hanya melihat seorang pemuda yang bodoh di hadapanku saat ini” mendengar ucapan sang Raja membuat Ray mengerutkan dahinya, “maaf atas kelancangan saya, yang mulia… namun saya rasa anda tidak bisa menilai seseorang hanya karena bekas luka yang didapatinya ketika tengah berkelana” ucapan Ray membuat Raja yang mendengarnya tersenyum dengan senang, “oh… jadi kau adalah seorang pengelana?” pertanyaan yang dilontarkan oleh Raja itu membuat Ray menganggukkan kepalanya, “ya, saya seorang pengelana” jelasnya “tandai dan kurung dia!” perintah sang Raja yang spontan saat itu membuat sang pemuda terkejut ketika keempat prajurit yang membawanya kini memegang kedua tangannya dan menjatuhkan Ray hingga duduk berlutut di hadapan sang Raja yang terkekeh melihatnya. Ia bangkit dari singgasananya, berjalan perlahan menuju Ray yang tengah bertekuk lutut. Ia merentangkan tangan kanannya ke atas kepala sang Pengelana, disaat yang bersamaan langit Kerajaan itu menjadi gelap, Ray meringis kesakitan ketika ia merasakan bahwa lehernya terasa sangat panas hingga akhirnya kesadarannya pun hilang setelah merasa bahwa ia tidak kuat menahan rasa panas tersebut. “aku senang, kita mendapatkan Pengelana terhebat hari ini… selamat datang di Kerajaanku, Cestovatel Ray” ucap sang Raja seraya menatap Ray yang kala itu tengah berlutut tak sadarkan diri, ia kini terkekeh ketika melihat sebuah tanda yang baru saja ia buat di leher sang pengelana muda itu, “bawa dia ke ruang tabib, biarkan putriku menanganinya” perintah sang Raja tentu di kerjakan oleh para prajurit yang kini membopong Ray untuk pergi meninggalkan ruangan tersebut dan mengantarnya ke ruang tabib, sesuai perintah sang Raja. … Sebuah ruangan dengan beberapa ranjang yang tersusun rapih di sana terasa amat begitu sepi, hanya ada seorang Gadis cantik dengan mahkota indahnya yang tengah merapihkan alat-alat kesehatan yang tergeletak di atas meja dekatnya, serta Ray yang saat itu masih tak sadarkan diri setelah sebelumnya terkena sesuatu hal yang tidak ia ketahui. Gadis cantik dengan mahkota indahnya itu merasa bosan, hingga akhirnya ia bersenandung pelan demi mengusir rasa kebosanannya itu dan melanjutkan aktivitasnya menata alat-alat kesehatan miliknya. mendengar suara senandungan yang begitu lembut, membuat kesadaran Ray kembali pada dirinya dan kedua mata hazel itu kini menoleh menatap Gadis yang tengah berdiri membelakanginya, menghadap langsung ke Jendela besar yang kala itu menghembuskan angin sejuk dan menerpa rambut indahnya. “s..argh…” Ray hanya mampu mengerang, ketika awalnya ia hendak bertanya siapakah gadis tersebut. Namun pada kenyataannya suara miliknya tidak keluar dan rasa panas seperti terbakar lah yang ia rasakan hingga akhirnya ia mengerang kesakitan. Mendengar erangan dari arah belakang, membuat Gadis cantik dengan mahkota indahnya itu segera menoleh dan terkejut ketika orang yang tengah berbaring di sana telah sadar dan kini mengerang kesakitan, dengan cepat Gadis itu membawakan cawan berisikan air putih yang akhirnya ia berikan pada Ray yang kini dengan perlahan meneguknya. Sebuah senyuman terulas di bibir sang Gadis cantik, “syukurlah anda pulih dengan cepat” suara lembut yang keluar dari mulut sang Gadis membuat Ray menoleh menatapnya, “Terima kasih” jawab Ray dengan pelan, ia kembalikan gelas tersebut pada sang Gadis yang kini mengangguk mengiakan ucapannya, “Seharusnya anda tidak menyatakan bahwa diri anda adalah seorang Pengelana di hadapan Raja, jika anda melakukannya … mungkin anda tidak akan seperti saat ini” ucapan dari Gadis cantik itu membuat Ray nampak berpikir, dan dirinya sedikit terkejut ketika sang Gadis kini mengompres lehernya dengan handuk dingin yang ia genggam, diliriknya mahkota indah yang dikenakan oleh Gadis itu membuat dahi Ray berkerut, “apakah anda adalah seorang permaisuri?”pertanyaan polos yang ditanyakan oleh Ray membuat Gadis cantik itu tertawa pelan, ia menghalangi mulutnya dengan punggung tangan kanannya dengan anggun, “banyak yang mengatakan bahwa saya memiliki kecantikan yang hampir menyerupai ibunda, namun saya masih terlalu muda untuk menjadi seorang Ratu”jawaban yang diucapkan oleh Gadis cantik itu membuat Ray segera menundukkan kepalanya dan meminta maaf, “maafkan atas kelancangan saya” ucap Ray dengan nada paniknya, sedangkan Gadis cantik itu segera menggelengkan kepalanya, “tolong jangan memintanya, karena anda tidak bersalah di sini” ucapan sang Gadis yang terkesan baik hati itu pun membuat Ray menatapnya dengan seksama, hingga secara tidak sadar ia merasa bahwa ia sedikit tertarik dengan sang Gadis. “Shiwa Muller, senang berbincang dengan anda, Cestovatel Ray” dahi Ray berkerut ketika mendengar Gadis cantik bernama Shiwa itu memanggil namanya, ia kembali menoleh kepada Shiwa yang kini beranjak dari kasur itu dan kembali menata peralatan yang belum sempat ia selesaikan, “anda mengetahui saya?” tanyanya, sebuah senyuman manis terlihat dari bibir sang Putri yang kini mengangguk mengiakan, “tentu, anda adalah pengelana hebat yang selalu saya temui di setiap cerita para pengelana yang singgah di Kerajaan ini, dan kini saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri” jelas Shiwa, bibirnya yang terangkat tidak pernah sedikitpun turun di hadapan Ray, dan itu membuat Ray tersenyum bangga sekaligus malu karenanya, membuatnya kini salah tingkah dengan menggaruk pelan punggung tangannya sendiri. …  to be continue... Portal Dimensi* Pada kebanyakan orang yang memiliki portal, mereka hanya akan mendatangkan sebuah pintu yang langsung terhubung dengan lokasi yang hendak di tujunya (seperti pintu ajaib doraemon).  Namun berbeda dengan portal dimensi, pintu portal itu akan terbuka dan mengajak kita masuk ke dalam ruang dimensi yang sengaja diciptakan oleh sang pencipta portal. Dan ruangan itu sangat tidak terbatas dan luasnya tak terkira, bahkan mereka yang menciptakannya dapat membuat ruangan tersebut menjadi dunia yang mereka inginkan (misal: hamparan taman sakura yang luasnya tak terhingga, atau ladang ilalang, lautan atau bahkan hamparan bulu-nulu burung angsa (jika dia mau) di dalam poltarnya).
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN