Putuskan Dia

1917 Kata

"Aku enggak pernah akrab dengan laki laki itu, Leo. " Apa lagi yang harus aku katakan pada leo. Dia terus mendesak ku dan bertanya tentang siapa laki laki yang masuk ke kelas tadi, dan kapan aku kenal sama mereka. Ini sungguh menyebalkan sekali, karena aku memang enggak kenal sama sekali dengan mereka. Mereka hanya anak dari majikannya ibu. Dan setelah itu, aku enggak mengenal mereka lebih dalam lagi. "Mereka ganteng ganteng sekali. Ko kamu enggak bilang sama aku sih, say. Kan aku bisa jadikan mereka cowok ku." Cih, menyebalkan sekali teman ku ini. Tubuhnya tinggi, jago main basket, kuli hitam keren. Tapi sukanya jeruk makan jeruk. Memang menyebalkan. "Ayolah leo! kamu menyebalkan sekali!" Ku dorong kepalanya dan Leo terkekeh. "Bukan gitu, say. Cowok kaya gitu tuh emang pantes ba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN