18.

2380 Kata
Keysa dan Arkan kini berada di tempat acara pernikahan rekan bisnis Arkan. Mereka bertemu banyak rekan bisnis juga teman-teman Arkan, sedikitnya beberapa diantara mereka ada yang Keysa kenali. "Ingatlah, Key. Pesanku tadi jika kakimu terasa sakit katakan padaku dan apa sebaiknya kita duduk saja agar telapak kakimu tidak telalu lama menahan berat badanmu yang mungil." "Iya." Singkat Keysa sambil mengangguk setuju dan Arkan pun membawanya menuju tempat duduk. Rekan kerja juga teman-teman Arkan yang beberapa orang dikenali Keysa pernah datang ke acara pernikahannya dengan Arkan beberapa hari lalu datang menghampiri mereka. "Aku sempat berpikir kalian tidak akan datang sebab sedang honeymoon." Ando datang menghampiri mereka bersama Daren membuat Keysa yang memandang mereka jadi salah paham dan berpikir, apa Ando dan Daren, gay? "Tidak minggu ini dan tidak tahu kapan. Tetapi, saat pekerjaan kantor bisa aku ditinggalkan, tentu saja aku akan membawa isteriku honeymoon." beritahu Arkan yakin tanpa ragu membuat Keysa menatapnya. Sementara itu Daren yang diam saja sambil menatap Keysa tajam dengan aura permusuhan yang menyebabkan Keysa merapatkan duduknya dekat Arkan. "Jangan menatapnya seperti itu, Daren!" peringat Arkan yang peka merasakan perubahan Keysa. "Kenapa memangnya? Asal kamu tahu, aku masih dendam dengan ucapan macan betinamu ini yang kurang ajar beraninya mengataiku produk gagal." Daren protes dengan tak suka. "Lagi pula kenapa juga kamu membelanya bukannya katamu kamu menikah dengannya bukan karena cinta, tetapi untuk membalaskan dendammu saja." Keysa meremas jemarinya merasakan seolah ada sesuatu yang menghantam hatinya dan membuatnya merasa sesak. Seberengsekk inikah suaminya Arkan yang beberapa waktu lalu bersikap manis kepadanya. Keysa menarik nafasnya dalam menguatkan hatinya. Tidak, Keysa tak boleh tersinggung sebab Keysa telah membulatkan tekatnya dengan yakin untuk menghilangkan kelakuan berengsekk yang Arkan miliki. "Kamu benar-benar produk sampah!" dumel Keysa mengatai Daren. "Key, jangan mencoba mencari masalah disini." Arkan memperingati Keysa sambil menatapnya tajam. Seketika hal itu membuat Keysa terdiam tak mengeluarkan suaranya. Hatinya bertambah sakit mendengar Arkan lebih membela sahabatnya ketimbang dirinya yang merupakan isterinya. Arkan bahkan tidak terganggu dengan perkataan Daren sebelumnya mengenai pernikahan mereka hanya dijadikan sebagai ajang balas dendam Arkan kepadanya. Barkan Arkan sendiri kini menyibukkan dirinya berbicara dengan Ando mengenai bisnis tanpa memperdulikan Keysa yang tengah terus ditatap sinisnya oleh Daren. Tak lama kemudian, seseorang yang lama hilang ditelan bumi sejak putusnya hubungan Arkan-Keysa putus beberapa tahun lalu, kini sedang menuju kearah mereka dan menyapa Ando dan juga Daren mengabaikan keberadaan Keysa. "Kamu masih bersama wanita ini?" Tanya Selena dengan tak percaya sambil menatap sinis Keysa. Membuat Keysa yang mendengarnya mengerut heran. Wanita dihadapannya yakni Selena tampak berbeda dengan Selena yang Keysa kenal dulu sangat ramah terhadapnya dan sekarang terlihat sangat tidak bersahabat kepada Keysa. "Bukan urusanmu!" Arkan dengan nada dingin dan tajam membalas pertanyaan Selena. "Sekian lama kamu masih marah kepadaku, Arkan?" tanya Selena dengan nada merayu Arkan. Selena mendekati Arkan dengan tatapan yang Keysa tidak mengerti. Dari beberapa tahun lalu Keysa pun tak mengerti Arti tatapan Selena terhadap Arkan. Apa yang Selena katakan dan yang Arkan tunjukkan selalu bertolak belakang. Selena mengatakan ia dan Arkan Arkan sahabat kecil dan Arkan tidak pernah menepisnya, tapi pria itu juga tidak pernah menunjukkan sikap bahwa Selena benar-benar adalah sahabat kecilnya. Entahlah, semuanya terlalu rumit bagi Keysa, hubungan persahabatan Arkan dengan Selena terlalu sulit untuk mengerti, baik dimasa lalu maupun sekarang. "Aku sudah meminta maaf kepadamu, lagi pula semua itu tidaklah sepenuhnya salahku ..." Selena mencoba menyentuh Arkan, tetapi Arkan langsung menepisnya dan hal itu tak luput dari perhatian Keysa. "Jangan menyentuhku!!" Arkan penuh peringatan, sebelum kemudian seolah tidak terjadi apapun, Arkan kembali berbicara kepada Ando mengenai bisnis melanjutkan pembicaraannya. "Aku ingin ke toilet," beritahu Keysa sambil berbisik pelan di telinga Arkan. Menyebabkan Arkan berdecak sebab merasa kegiatannya diusik, tapi walau begitu Arkan malah berdiri dan mengulurkan tangannya. "Ayo," ajak Arkan membuat Keysa mengerutkan dahinya. "Kamu tak perlu ikut," protes Keysa membuat Arkan menatapnya tajam. "Apa kamu melupakan janjimu tadi?" Keysa menggeleng protes. Astaga, yang benar saja, Arkan pikir Keysa bocah sampai ke toilet saja harus di temani segala? "Aku hanya sebentar suamiku ..." bujuk Keysa berharap hal itu berhasil membuat Arkan membiarkannya sendirian. "Baiklah, tapi jangan lama." Arkan kembali duduk. "Dasar suami takut isteri!!" ejek Daren yang ternyata melihat kejadian itu. □ □ □ Keysa memperhatikan tampilan wajahnya. Tidak ada yang salah disana, riasan makeup-nya masih bagus dan utuh, maskaranya tidak luntur ditambah polesan lipstiknya yang pas tidaklah berantakan. Lalu kenapa tatapan Daren juga begitu aneh kepadanya sampai Keysa sendiri merasa risih dan terganggu tak enak ditatap demikian begitu. "Apa kepengen riasan makeup kayak punya aku ini, ya ..." bingung Keysa dengan polosnya sambil melihat pantulannya lewat cermin yang berada dihadapannya. "Tapi masa si produk gagal juga kepengen, sih? Dihh, dia kan laki-laki dan berengsekk?" Keysa menggeleng lalu tertawa geli sendiri. "Becanda!! Ckck, pembaca jan baperlah, seorang Keysa tidak sepolos itu. Aku tahu kok si Selena menatapku bukan karena pengen menggunakan penataan mekeup kayak aku, tapi kayaknya dia menyimpan kebencian mendalam dan kayaknya aku sebentar lagi gila, nih! Haha!! Berbicara sendiri dan beruntungnya tidak ada yang melihatnya. Fiuhh ..." Keysa mengedarkan sekitarnya dan beruntungnya dia masih seorang diri disana. 'Tapi Selena emang kayak menyimpan amarah tiap kali menatapku. Entahlah, apa yang menyebabkan dirinya begitu, tapi yang pasti dia terlihat seperti Selena yang berbeda dari Selena yang aku kenali beberapa tahun silam. Selena yang dulu baik juga ramah, bahkan dialah yang membuka mataku memperlihatkan betapa b***t dan berengsekknya Arkan dan sekarang, kenapa sepertinya sangat membenciku?' Keysa membatin memikirkannya membayang menjelajahi kenangan masa lalu yang ada dalam memorinya. . Flashback Ingkar sudah janji kelingking yang Keysa ikat bersama Arkan oleh Selena yang gencar mendekati Keysa dengan menggunakan iming-iming ingin menjalin pertemanan. Keysa yang luluh dan keduanya pun jadi dekat bahkan hal itu membuat Keysa banyaknya mengurangi waktunya bersama dengan sahabat baiknya Syaniah. Cerita kisah masa kecil tentang pacarnya Arkan terlalu membuatnya penasaran dan Selena dengan senang hati menceritakannya pada Keysa. Tak ada alasan jelas mengenai Arkan yang melarang Keysa menemui Selena membuat Keysa tak sungkan bertemu dan melanggar janjinya kepada Arkan. Semuanya berjalan baik-baik saja, tidak ada yang terjadi. Sampai suatu hari seorang gadis yang tidak Keysa kenali datang melabrak dan menyuruhnya agar menjauhi Arkan. "Kamu adalah seorang perempuan, jadi janganlah merusak kebahagiaan perempuan lain. Aku muhon tolong jauhilah kak Arkan, aku sangat mencintainya dan dia pun demikian kepadaku," beritahu wanita didepannya membuat Keysa bingung. "Kenapa harus menjauhinya? Kalau karena faktor kamu mencintainya membuatmu berhak menyuruh aku demikian, berarti akupun bisa melakukan hal sama, toh aku pun mencintainya dan dia adalah milikku. Jadi harusnya kamulah yang menjauhinya dan tolong jangan merusak hubungan kami!" Keysa menangkup tetapak tangannya memohon kepada wanita dihadapannya. Namun, yang Keysa lakukan bukanlah memohon yang sebenarnya, manakala senyuman sinis meremehkan serta mengejek terbit dari bibirnya. "Aku hamil anak kak Arkan dan lihatlah aku punya buktinya ..." beritahu wanita tersebut sambil mengelurkan sebuah alat pendeteksi kehamilan dan memperlihatkannya kepada Keysa. Hal itu sedikit menyebabkan Keysa sedikit goyah, tapi detik berikutnya Keysa berhasil mempertahan dirinya lantas tertawa hambar. "Haha! Kamu hamil? Anak Arkan ..." tanya Keysa dengan nada mengejek sambil mengelus perutnya sendiri dan hal itu dilihat oleh wanita didepannya. "Aku juga hamil dan didalam perutku pun ada anak Arkan. Astaga, lucu sekali ... Haha!! tawa Keysa kian meledak terbahak. "Anakku belum lahir, tapi sebentar lagi dia akan punya adek. Tak kusangka ternyata benih Arkan merupakan bibit unggul." "Aku tidak bercanda, aku serius!" tegas wanita didepannya meyakinkan Keysa dengan nada serius dan berhasil membuat Keysa terdiam sejenak sebelum melontarkan kalimatnya berikutnya untuk menjawab. "Aku lebih serius lagi dan anakku kembar loh didalam sini!!" tegas Keysa dinginnya mengelus perutnya kembali, sambil mengintimidasi wanita didepannya yang tampaknya lebih mudah darinya. "Karena anakku lebih banyak berarti aku menang dan Arkan milikku sekarang, jadi aku harap jauhilah dia!!" lanjutnya tak ingin dibantah dengan nada peringatan kepada wanita didepannya. Saat itu Keysa berpikir bahwa perkataan wanita yang melabraknya hanyalah omongan omong kosong belaka..Omongan itu mungkin dengan sengaja dilontarkan untuk menghancurkan hubungannya dengan Arkan. Namun, kenyataan berikutnya begitu menghantam keras menyakiti Keysa. Saat itu Selena tiba-tiba saja tampak aneh dipertemuan mereka yang berikutnya setelah insiden Keysa dilabrak. Selena menangis merembeskan air mata derasnya menyebabkan Keysa tak ayal jadi bingung tak mengerti. "Hikss-hikss, maafkan aku Key, tolong maafkan aku ..." isak Selena menangis pilu dihadapan Keysa. "Kamu tidak melakukan kesalahan kepadaku, jadi tidak ada yang perlu dimaafkan," jawab Keysa sambil merengkuh tubuh Selena untuk menenangkannya. "Tidak, kamu salah dan kamu harus memaafkanku! Aku sudah banyak menyembunyikan kebenaran darimu dan sekarang aaa-aku ingin kamu menjauhi Arkan, aku tidak ingin dia melukaimu dan menjadikanmu korbannya yang berikutnya. Hikss-hikss!!" "Apa maksudmu?" tanya Keysa dengan bingungnya tak mengerti. Selena pun menjawab dan selanjutnya mengalirlah cerita, Selena mengungkapkan keburukan Arkan selama ini yang ia simpan. "Arkan itu b******n, Keysa ... dia lelaki berengsekk yang meniduri banyak wanita," beritahu Selena diakhir ceritanya. "Tidak mungkin, Arkan pria baik-baik dan selama ini Arkan pun tak pernah melecehkanku!!" tegas Keysa tak percaya begitu saja menyebabkan Selena semakin gigih meyakinkannya. "Itu hanya siasatnya, percayalah kepadaku, Keysa. Aku memberitahumu hal ini karena tak ingin kamu jadi korban selanjutnya. Apa kamu tahu alasan Arkan melarangmu menjauhiku, inilah alasannya, dia tak mau jika sampai aku memberitahumu hal ini. Hiks-hikss ... dia bahkan selalu mengancamku jika aku berani memberitahukan hal ini kepadamu, akan tetapi aku tak tahan lagi, Keysa. Aku tak kuat menyembinyikan rahasia ini darimu ... hiks-hikss, maafkan aku baru bisa memberitahumu ..." "Tidak, kamu berbohong." Keysa menggeleng memilih memberikan seluruh kepercayaannya kepada Arkan. "Baiklah kalau kamu masih tak percaya lihatlah ini dan ini!!" Selena memberikan foto yang memperlihatkan kebejatan Arkan dan berhasil membuat Keysa syok tak percaya serta kecewa bersamaan. Belum pulih dari apa yang Keysa rasakan tangannya ditarik Selena untuk berdiri dan membawanya ke sebuah tempat perkumpulan orang-oang yang ingin menghilangkan akal. "Kenapa kita kesini?" tanya Keysa heran sambil melihat sekitarnya penuh bau alkohol yang menyengat juga suara bising dan orang-orang yang telah kehilangan akal. "Lihatlah kesana, Keysa. itu Arkan." Selena menunjukkan keberadaan Arkan yang dikelilingi banyak perempuan yang berpakaian minim. "Inilah Arkan yang sebenarnya, Keysa. Arkan laki-laki berengsekk dan bajingann ..." Flashback Off Keysa menghela nafasnya kasar. Ternyata walaupun hanya kenangan, tetap saja masih bisa menghantam membuat Keysa merasakan sesak luar biasa. Kenyataan Arkan yang sesungguhnya ternyata belum mampu diterima oleh hatinya sampai sekarang ini. "Tidak." Keysa kembali menggelengkan kepalanya. "Aku harus menerima Arkan bagaimanapun keburukannya, aku sudah terikat janji pernikahan dengannya. Apapun masalahnya aku tetap isterinya dan dia suamiku!" Keysa meyakinkan hatinya serta menguatkan tekatnya. Tak ingin Arkan menunggunya lama, Keysa pun keluar dari toilet dan berjalan menuju tempat Arkan berada. "Keysa," panggil seseorang membuat Keysa berhenti seraya berbalik melihat kebelakangnya dan syok seketika melihat siapa yang berada disana. "Mas Hadi," ucap Keysa masih dalam kekagetannya. "Iya Key, ini aku, sayang ..." senyum Hadi sambil mendekat mencoba mingikis jarak keduanya. Hadi hendak memeluk Keysa, namun tidak terjadi sebab Keysa dengan sigap menolak dengan cepat menghindar. "Berhenti memanggilku seperti itu, kamu bukan siapapun bagiku lagi sejak kamu meninggalkanku tanpa alasan dan menghilang begitu saja tanpa kejelasan!" peringat Keysa mundur memberi jarak diantara mereka. "Jangan seperti itu Keysa. Kita belum putus dan aku bisa menjelaskan kenapa aku pergi tanpa alasan dan kabar beberapa bulan lalu." Keysa menggelengkan kepalanya menatap kecewa Hadi. "Tidak perlu tidak, aku tak membutuhkan penjelasan darimu dan maaf aku sedang tak punya banyak waktu denganmu." Keysa berbalik dan berjalan cepat meninggalkan Hadi tanpa menunggu jawaban, sebab ingatan tentang Arkan yang sedang menunggunya melintas di kepala Keysa. "Keysa, tunggu jangan pergi!" cegat Hadi yang tak didengarkan oleh Keysa. "Dengarkanlah dulu penjelasanku," sambung Hadi sambil mengejar Keysa, tapi sialnya Hadi malah tertinggal jauh dan kehilangan jejak, Keysa. Kerumunan tamu yang mengerumuni acara pernikahan yang membuat ramai, membuat Keysa hilang dari jangkauan Hadi. Sehingga Hadi pun memilih menyerah dan mengumpat setelahnya. Sementara itu, Keysa sedang terburu-buru menghampiri Arkan. Terlihat suaminya itu masih melakukan hal yang sama sejak Keysa tinggalkan tadi dan Selena kini terlihat duduk ditempat duduknya Keysa tadi yang berada disamping Arkan. Selena terlihat berusaha merayu Arkan yang terus saja tak memperdulikannya dan hal itu menyebabkan Keysa mendengus Kesal. Menyebabkan dengan Keysa meraih tangan Arkan menjauhi Selena. Arkan menoleh ke arah Keysa sambil mengerut heran seolah bertanya, ada apa? "Aku ingin pulang," beritahu Keysa seolah bisa membaca pikiran Arkan. "Apa kakimu terasa sakit kembali?" tanya Arkan yang langsung Keysa angguki tanpa ragu. Sebenarnya maksud Keysa adalah agar ia bisa mengindari keberadaan Hadi yang ternyata berada dipesta ini juga. Keysa takut Arkan bertemu dengan Hadi dan menyebabkan kekacauan. Arkan pamit menyampaikan permintaan maafnya yang tak bisa berlama-lama kepada rekan bisnisnya juga kepada empunya acara yang sedang melangsungkan pernikahan. Lalu setelah itu tanpa diduga ia menggendong Keysa ala bridal style. Hal itu menyebabkan Keysa menahan malu dihadapan banyak orang yang melihat ke arah mereka, tapi Keysa tak berani protes. Takut Arkan kembali marah sehingga mengancamnya menggunakan Syaniah. "Chh!! Kenapa aku berteman dengan pria sebucin itu?!!" Celetuk Daren kesal dan masih terdengar oleh Keysa digendong belum jauh dari Daren. Sehingga tanpa sepengetahuan Arkan, Keysa memeletkan lidahnya mengejek Daren. Namun, siapa sangka Selena yang melihat hal itu malah merasa dialah yang sedang diledeki oleh Keysa. Selena menjadi mengeram kesal seraya menatap dengan sinisnya mengiringi kepergian Arkan yang menggendong Keysa menjauh. "Awas kamu wanita sialan, suatu hari nanti kamu akan merasakan pembalasanku!!" Selena mengepalkan tangannya disaksikan oleh Daren juga Ando. "Kamu juga membenci wanita bermulut pedas itu jugakah, Sel?" tanya Daren. penasaran. "Ya!! Memangnya kenapa? Kamu tak suka, hahh!!" jawab Selena berapi-api. "Bahkan dari dulu aku sangat membencinya!" sambungnya sambil mengertakkan giginya mengeram penuh kebencian. Ando sontak menoleh dan tersenyum hambar kearah Selena. "Semua orang berhak merasakan peraasaan benci kepada siapapun yang itu yang dia mau, tapi perlu kamu ketahui bahwa ada hukum yang melarang semua orang untuk melukai siapapun tanpa terkecuali. Jadi kamu boleh saja membencinya, tetapi ingatlah untuk tidak meluapkan kebencianmu dengan cara menyakiti, sebab hal itu bisa membuatmu masuk jeruji besi, Selena ..." nasehat Ando dengan bijaknya. "Aku tidak perduli itu!!" kecam Selena acuh. "Tapi Arkan memperdulikan, Keysa! Jangan pernah lupakan kenyataan itu!!" sarkas Ando dengan tajam. "Dan berhentilah bermain-main dengan Arkan atau kali ini dia takkan mengampunimu lagi," sambung Ando tegas memperikatkan Selena. Menyebabkan Daren yang mendengarnya jadi ciut, tak berani memikirkan pembalasan terhadap Keysa, sebab dia tahu siapa Arkan. Persentase tingkat kebucinannya hampir sama dengan tingkat kekuasaannya, ditambah kekejamannya dalam berbisnis selama ini dan juga mengenai pengaruh Arkan terhadap perusahaannya sangatlah besar. Menyebabkan mau-tak-mau dengan berat hati, Daren mengubur niat buruk untuk membalas Keysa. Siapa yang diperingati siapa yang merasa. *****
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN