"Makasih ya Bim, udah ngantarin aku, " Mimin, tersenyum menatap Bima. Ia sedikit kecewa, karena tadi malam Bima tidak jadi nginap di tempatnya. Ia juga tidak memaksa laki-laki itu untuk bersamanya. Bima mengatakan bahwa ia takut lepas kendali jika mereka tidur bersama. Laki-laki itu hanya menemaninya hingga ia tertidur dan lalu pulang. "Iya sama-sama," Bima, mengelus puncak kepala Mimin. "Makasih juga udah nemenin aku dua hari di sini," Bima tersenyum dan lalu mengangguk, "Hati-hati di jalan," "Ah, rasanya berat banget mau pisah sama kamu," Bima mendekatkan wajahnya dan mengecup kening Mimin, "Kalau jodoh, kita pasti akan bertemu lagi," Bima melepas kecupannya. Tadi malam ia mengurungkan niatnya untuk tidur bersama wanita ini. Ada beberapa hal yang harus ia pertimbangkan, status Mim