Morgan menghentikan apa yang sedang dilakukannya pada Vallen, dan kemudian menjarakkan dirinya dari tubuh telanjang wanita itu. Melihat kesempatan itu, Vallen langsung menarik selimut dan menutupi tubuhnya yang sudah tidak mengenakan sehelai benang pun saat ini. Ia merasa tidak percaya dengan setiap pelecehan dan penghinaan yang diterimanya dari Morgan sejak awal ia datang ke mantion ini. Namun, belum sempat Vallen menarik napas lega lebih lama, cengkraman tangan Morgan sudah kembali mendarat di rahangnya. “Sakiit …,” keluh Vallen dengan suara yang tidak terlalu jelas karena mulutnya tercekat oleh cengkraman tangan Morgan itu. “Kau panggil apa tadi padaku?” tanya Morgan menuntut sesuatu yang Vallen tidak ingat sama sekali. “Ava? Vecundang!” umpat Vallen dengan bahasanya yang aneh karen