Luka-luka Sasmita, nyatanya tak hanya berasal dari Sarnia. Sebab hampir semua rekan kerja khususnya para senior yang perlahan Sasmita lewati posisinya, juga menjadi memandang Sasmita sebelah mata. Tak hanya gosip tak sedap yang masih saja menyeruak, melainkan mereka yang kompak menjaga jarak. Sasmita tak ubahnya orang asing, atau malah orang yang mengidap penyakit menular, hingga di setiap Sasmita berada, semuanya pasti akan menjaga jarak. “Apa salahku? Kenapa takdir selalu memusuhiku? Aku bisa, dan aku melakukan semuanya dengan kerja kerasku,” batin Sasmita menjerit. Ingin rasanya ia menangis andai saja ia tidak malu dan memang sengaja menjaga nama baiknya sekaligus sang suami. “Di ruang kerja sendiri, aku dimusuhi satu divisi,” batin Sasmita lagi yang bisa menangkap ketidaknyamanan, k